Urgensi Riset Interdisipliner
.jpg)
Riset interdisipliner, atau penelitian yang melibatkan kerjasama antara berbagai disiplin ilmu, memiliki urgensi dan relevansi yang signifikan dalam dunia ilmiah dan perkembangan masyarakat. Berikut beberapa alasan mengapa riset interdisipliner penting:
Pemecahan Masalah Kompleks:
- Beberapa masalah dalam masyarakat dan ilmu pengetahuan tidak dapat diselesaikan dengan pendekatan tunggal. Riset interdisipliner memungkinkan integrasi pengetahuan dari berbagai disiplin untuk memecahkan masalah yang kompleks dan multifaset.
Inovasi dan Kreativitas:
- Kolaborasi antara ilmuwan dan peneliti dari berbagai bidang dapat merangsang kreativitas dan inovasi.
- Penggabungan perspektif yang berbeda dapat menghasilkan solusi baru dan pendekatan yang belum terpikirkan sebelumnya.
Mengatasi Tantangan Global:
- Tantangan global seperti perubahan iklim, penyakit menular, dan ketidaksetaraan memerlukan pendekatan holistik yang melibatkan berbagai disiplin ilmu.
- Riset interdisipliner mendukung upaya untuk mengatasi masalah-masalah ini secara efektif.
Pengembangan Teknologi Baru:
- Inovasi dalam teknologi sering kali melibatkan penggabungan pengetahuan dari berbagai bidang, seperti teknologi informasi, rekayasa, dan ilmu biologi.
- Riset interdisipliner dapat mempercepat pengembangan teknologi baru dan aplikasi praktis.
Pengembangan Kebijakan Publik yang Efektif:
- Tantangan kompleks di bidang kebijakan publik, seperti kesehatan, pendidikan, dan keamanan, memerlukan pendekatan interdisipliner untuk merancang kebijakan yang efektif.
- Memahami implikasi dan dampak kebijakan memerlukan pengetahuan dari berbagai bidang.
Optimasi Sumber Daya:
- Riset interdisipliner dapat membantu mengoptimalkan penggunaan sumber daya, baik itu sumber daya manusia, keuangan, atau alam.
- Integrasi pengetahuan dari berbagai disiplin dapat menghasilkan solusi yang lebih efisien dan berkelanjutan.
Mendorong Kerjasama Antarorganisasi:
- Kerjasama antara universitas, perusahaan, dan lembaga penelitian dari berbagai bidang dapat mempercepat penemuan dan pengembangan.
- Riset interdisipliner mendorong kolaborasi yang dapat memperluas cakupan dan dampak riset.
Mengatasi Batasan Silo:
- Batasan disipliner tradisional dapat membatasi pemahaman dan solusi terhadap suatu masalah. Riset interdisipliner membantu mengatasi batasan ini dan menciptakan pendekatan yang lebih holistik.
Riset interdisipliner memberikan landasan untuk pemahaman yang lebih komprehensif terhadap kompleksitas dunia yang terus berkembang. Dengan mengintegrasikan berbagai perspektif dan pendekatan, riset ini berpotensi memberikan kontribusi signifikan terhadap inovasi, solusi masalah, dan pembangunan masyarakat yang berkelanjutan.
.jpg)
Baca juga tentang
Dian Nafi and her wide range preferences and possibility
Dian Nafi and her 12 sectors (interdisciplinary, multidisiplin)
Lesson Study Implementasi Merdeka Belajar
Seminar nasional penguatan lesson study dan konseling anak dlm rangka implementasi merdeka belajar era 4.0 pekan lalu diselenggarakan oleh UMK Universitas Muria Kudus bekerjasama dengan Pergunu dan YPM, Yayasan Pendidikan Muslimat NU dan Persatuan Guru Nahdlatul Ulama.
Lesson study memberdayakan guru dg cara kolaboratif, mendukung upaya merdeka belajar. Thn 85 an sdh ada CBSA, cara belajar siswa aktif. Dibalik jd guyonan, Cah Bodho Soyo Akeh. Krn guru maupun anak2, juga fasilitas belum siap. Lalu muncul KBK dst. Pendidikan berkembang tp lompat2
Lesson study sdh teruji di jepang. Kualitasnya merata sampai pelosok desa. Sebuah upaya perbaikan pembelajaran dg memberdayakan guru2 dr berbagai kalangan utk kolaborasi. Shg guru2 yg sdh canggih bisa sharing dg guru2 yg ada di desa. Prof Sumar s2 di NY. S3 di kanada
Mall2 besar di amrik padha tutup krn masuk era 4.0. Org2 belanja dr rumah.
Sekolah2 bs tutup. Guru2 tdk diperlukan krn org2 belajar via gadget. Ijazah juga bisa didapat via handphone.
Pengajian2 juga akan tutup krn smua bs akses dr rumah.
Guru hrs meningkatkan kualitas pembljrn
Merdeka Belajar in action via komunitas belajar di sekolah oleh Prof Sumar Hendayana, ketua lesson study. Indonesia consortorium for learning improvement (icli)
Lesson study=sistem aktivitas belajar pendidikan profesional utk meningkatkan mutu penbelajaran berkelanjutan dg..
..memberdayakan komunitas belajar di sekolah.
Mengkaji dan inovasi pembelajaran terus menerus agar tdk kalah dg gadget
Bgm media,assesment,strategi. Hrs ada perubahan. Jgn cara2 lama dipakai terus
Karakteristik komunitas belajar
Guru,siswa saling belajar
Keterbukaan
Demokrasi
Anak yg lbh pandai mengajari teman2nya yg belum paham. Jd tdk jauh gap antara anak pinter dan yg kurang. Tutor Sebaya istilahnya.
Scr sosial, ada kepedulian,peka, empati. Sekaligus menanamkan pendidikan karakter, peduli dg teman.
Kepala sekolah, Org tua dll juga boleh lihat utk belajar melalui inspirasi.
Guru mefasilitasi agar anak2 bs saling belajar. Tdk hy dikelompokkan, krn bs dikerjakan satu org saja, yg lain hy nonton.
Siasati dg menguasai materi konten dan kemas dlm cara yg mudah dipahami
Jk anak enjoy belajar, ia akan semangat sekolah.
Indeks pembangunan di bwh SMR
Faktor motivasi adl salah satu penyebabnya. Krn skrg byk beasiswa, ada byk peluang. Yg penting semangat belajar.
Keunggulan. Manfaatkan sekitar sbg laborattorium
Karya wisata melihat source di sekitar sbg bahan belajar. Lingkungan.
Prinsip desain pembelajaran berpusat pd siswa. Efektif efisien.
Komponen: materi ajar, guru, siswa.
Bgm spy anak2 berani bertanya, berekspresi, kreatif, mandiri, argumentasi dg teman dll.
Hubgn didaktik materi dan siswa:
Materi menarik, menantang. Kemas masalah2 yg kontekstual. Diharapkan siswa yg menemukan konsep.
Anak2 indonesia hebat2, py potensi, kt hrs percaya dg mrk. Konsepnya hrs dijamin tdk salah.
Hbgn pedagogi guru dan siswa:
Smua siswa terobservasi. Guru2 sbg observer
Buka mata lebar2, kenali msg2 anak. Smua siswa hrs terlibat belajar
Ada siswa yg cepat belajar, ada yg lambat. Dlm merdeka belajar, guru sbg fasilitator. Beri kepercayaan pd anak2. Teman2 apresiasi yg lain
Di awal, guru hrs membrief agar siswa2 saling membantu, diskusi.
Tiap kelompok diberi tugas yg beda.
Fasilitasi dg whiteboard, spidol seorang satu. Boleh browsing pakai hape. Dg aplikasi mirror screen, bs memperlihatkan presentasi siswa meski nulisnya dr berbagai sisi berbeda
Hbgn guru dan materi: antisipasi didaktik pedagogi.
Guru hrs coba lbh dulu. Prediksi respon siswa dan memikirkan antisipasinya. Bgm jk hasil percobaan berbeda?
Mas menteri Pendidikan Nadiem Makarim bilang guru2 hrs menyederhanakan kurikulum. RPP cukup 1 halaman. Dg tetap meningkatkan kompetensi siswa agar tercipta Sumber Daya Manusia (SDM) unggul.
Contoh temuan fakta,alasan, solusi.
Jk salah satu roda diputar, roda lain ikut berputar.
Desain shg pembelajaran berpusat pd siswa, menantang, kontekstual.
Guru mjd observer, membuka kelas minimal sekali dlm setahun
Jk 10 guru, minimal sebulan sekali 1 guru buka kelas. Yg lain jd observer.
Manajemen mengatur
Sumedang jd kabupaten piloting. Kepsek jd inisiator dan monitoring. Guru2 lbh pedhe. Siswa2 makin termotivasi utk belajar

Era 4.0 mengubah khdpn Mesin menggantikan org Org byk tinggal di kota Cara produksi berubah Sistem ekonomi baru tercipta Industrialisasi menyebabkan mslh baru
Bhs cinta utk anak dg kasih sayang, perhatian, sentuhan fisik. Meski mencukupi kemauan anak, awali dg tanya alasan mengapa itu penting utk anak. Jgn asal memberikan sesuatu yg anak mau.
Panggil dg nama kesayangan.
Belajar EcoPrinting Fashion
Kecanduan belajar desain tekstil setelah ikut pelatihan shibori beberapa waktu lalu, akhirnya teman-teman aktifis dan organisatoris yang bergabung dalam GOW alias Gabungan Organisasi Wanita ini pun belajar membuat ecoprinting.
Lumayan banyak juga peminatnya seperti pada pelatihan-pelatihan desain tekstil dan fashion sebelumnya. More merrier. Makin banyak yang ikutan, makin meriah.
Apa sih ecoprinting itu sebenarnya?
Eco printing adalah teknik cetak yang memanfaatkan pewarna alami. Teknik ini prosesnya sederhana dan tidak melibatkan mesin atau cairan kimia. Membuat hiasan atau fashion yang ramah lingkungan memang eco printing jawabannya. Teknik eco printing biasa diaplikasikan pada bahan berserat alami seperti kain kanvas atau katun yang mampu menyerap warna dengan baik.
Ada
beberapa teknik eco printing yang biasa dipakai yaitu dengan menata daun atau bunga pada selembar kain kemudian menggulungnya di sekeliling batang kayu kemudian dikukus, memfermentasi daun dan bunga untuk mengekstrak pigmen warna yang ada di dalam tanaman tersebut dan yang paling sederhana yaitu memukulkan daun atau bunga ke atas kain menggunakan palu.
Alat dan bahan:
- Kain putih polos (katun, baby canvas atau sutra alami)
- Dedaunan
- Ulekan kayu
Cara Membuat:
1. Alasi permukaan meja kerja dengan kain tebal atau karton.
2. Posisikan daun di atas kain, tutup bagian atas dengan selembar kain.
3. Ketuk daun perlahan-lahan dengan menggunakan ulekan hingga warna daun mulai terliahat dan tercetak ke kain.
G
unakan berbagai macam dedaunan atau bebungaan. Jenis daun yang cocok adalah yang agak pipih, sedikit tebal dan kandungan airnya cukup banyak. Kombinasikan dengan berbagai macam bentuk dan warna daun.
Ayo coba juga ya!