Begadang? Ada Insto Dry Eyes
Sudah jadi kebiasaanku sejak
kuliah arsitektur dulu, malam-malam selalu kulewati dengan begadang. Walaupun
kata Bang Haji Rhoma Irama Begadang Jangan Begadang. Karena memang banyak
banget yang harus dikerjakan. Gambar-gambar desain perancangan, planning perencanaan
sampai dengan detail detail struktur konstruksi yang bikin mumet banget. Belum
lagi kalau ada tugas membuat maket yang pasti selain menghabiskan waktu dan
energy, juga menghabiskan banyak uang. Hehehe.
Kebiasaan lembur itu masih aku
lakukan hingga saat ini. Apalagi sekarang bertambah ada lemburan menulis
naskah, konten, buku dan lain sebagainya. Dus, rasanya waktu dua puluh empat
dalam satu hari tuh juga nggak cukup.
Sempat kebiasaan begadang dan lemburku surut ketika aku menjalani diet dan
kebiasaan hidup sehat, yang menganjurkan tidur gasik alias tidak bergadang
sampai larut malam. Tapi waktu pergi ke Belanda dan Eropa kemarin serta
menemukan realita bahwa siang di sana tuh sampai jam sepuluh malam alias
siangnya lebih panjang daripada malamnya, aku jadi kembali kepada kebiasaanku
yang dulu. And I love it. Betapa hari yang panjang itu memang lebih produktif.
Ada banyak hal yang bisa dikerjakan dan diselesaikan.
Dus, pas balik ke Indonesia aku sempat mengalami jetlag juga. Padahal aku
pernah berpikir kalau orang-orang yang jetlag
tuh suka mengada-ada saja. Eh malah diriku sendiri akhirnya mengalami. Tidak
bisa tidur sampai jam satu pagi. Waduh, kalau gini terus repot nih. Untunglah jaket
tebal pemberian seorang istri dari dosen di Leiden menyelamatkanku. Dalam
dekapan hangatnya jaket bulu coklat itu akhirnya aku tertidur.
Hari-hari berikutnya kebiasaan
bergadang pun aku lakukan lagi. Mendesain beberapa hunian, ruko dan sekolahan
juga kawasan perumahan menyebabkan laptopku terus menyala hingga jam sebelas
bahkan dua belas malam. Tidur Cuma dua jam sampai tiga jam untuk sekedar merebahkan badan dan meluruskan
pungggung, lalu mulai on lagi dari jam tiga pagi usai sholat Tahajud. Terus
bekerja hingga subuh. Dan lanjut setelah makan lagi sampai malam lagi. Aaargggh…
Capek tapi senang. Senang tapi capek, ya gitu deh. Tapi berusaha menikmati. Apalagi
hidup kan hakikatnya laboratorium besar untuk bereksperimen dan bermain-main.
Main yang bermanfaat, tentu saja. Aamiin.
Nah, sayangnya tentu saja ada efek
buruknya juga nih akibat banyak bergadang. Mata sepet, pegel dan perih pun tak
terhindarkan. Karena menatap layar laptop lama-lama. Belum lagi aktifitas
berselancar ria menggunakan gadget alias hape. Twitteran sampai lupa waktu,
stalking instagram orang-orang sampai dengan browsing hal-hal yang berguna
sampai yang remeh temeh. He he he
Alhamdulillah ada obat buat mata
sepet, pegel dan perih. Insto dry eyes bisa membantu mengurangi pegal di mata, sebab dia berfungsi
seperti air mata buatan.
Insto dry eyes
ini mengandung bahan aktif yang dapat
mengatasi kekeringan pada mata dan dapat digunakan sebagai pelumas pada mata.
Selain itu juga memiliki bahan aktif yang dapat membunuh bakteri. Obat tetes
mata ini tersedia dalam ukuran 7.5 ml. Mata Kering, Mata Sepet, Mata Pegel, Mata Perih,
Mata Lelah merupakan gejala mata kering. Solusi pegal, sepet dan perih pada
mata tentu saja Insto Dry Eyes
Aku jadi tidak khawatir lagi untuk
melanjutkan kebiasaan bergadangku karena ada ‘pahlawan’ yang siap sedia
mengatasi masalahku. Terima kasih Insto Dry Eyes.