Autoetnografi Hybrid Paradox: Perjalanan Mencari Diri di Tengah Dunia yang Terus Bergerak
Autoetnografi Hybrid Paradox: Perjalanan Mencari Diri di Tengah Dunia yang Terus Bergerak
Ada masa dalam hidup ketika kita perlu berhenti sejenak—bukan untuk menyerah, tetapi untuk mendengarkan dengan lebih jujur apa yang sedang terjadi di dalam diri. Buku Autoetnografi Hybrid Paradox lahir dari masa-masa itu: masa pencarian, pergulatan, dan keberanian untuk melihat diri apa adanya.
Buku ini menggabungkan pendekatan autoetnografi—menulis diri melalui lensa budaya dan sosial—dengan perspektif hybrid paradox, yang mengakui bahwa identitas manusia tidak pernah tunggal. Kita selalu berada di tengah tarik-menarik: antara ruang publik dan ruang batin, antara tradisi dan modernitas, antara spiritualitas dan aktivisme, antara dunia fisik dan digital.
Melalui bab-bab yang menyentuh berbagai fase kehidupan—arsitektur sebagai cermin batiniyah, kota sebagai autobiografi yang berjalan, perempuan dan kepemimpinan, jalan sunyi kreativitas, hingga dilema pertumbuhan diri—pembaca diajak masuk ke ruang permenungan yang jujur, intim, dan apa adanya.
Buku ini cocok untuk:
-
mereka yang sedang berada di fase transisi hidup
-
pembaca yang menyukai memoir reflektif
-
pencinta kajian budaya, kota, dan identitas
-
penulis atau akademisi yang tertarik pada autoetnografi
-
siapa pun yang ingin memahami diri sendiri lebih dalam
Pada akhirnya, Autoetnografi Hybrid Paradox bukan hanya tentang penulisnya.
Ini adalah undangan.
Untuk Anda yang ingin merawat kesadaran, berdialog dengan hidup, dan merangkul kompleksitas diri tanpa takut tersesat.
Karena mungkin, justru di dalam paradokslah kita akhirnya menemukan bentuk paling jujur dari diri kita.
Link pembelian bukunya: https://play.google.com/store/books/details?id=k5OcEQAAQBAJ

0 Comments