Hasfa

Menerbitkan dan Menumbuhkan Kebaruan

Jilbab: Pilihan, Tekanan, atau Eksistensi?




“Kenapa kamu pakai jilbab?”

Pertanyaan itu muncul di DM Instagram Laila setelah ia mengunggah foto OOTD terbarunya. Bukan dari haters atau akun anonim, tapi dari temannya sendiri.

Laila terdiam. Jawabannya apa, ya?

Karena agama? Iya. Tapi dia juga suka mix & match gaya hijab yang trendi.
Karena keluarga? Mungkin. Ibunya selalu bilang jilbab itu kewajiban.
Karena lingkungan? Bisa jadi. Di kampus, teman-temannya banyak yang berhijab.
Karena branding diri? Hmm... nggak munafik, jadi hijabers di media sosial memang bisa mendatangkan cuan.

Laila tertawa kecil. Jilbab ternyata bukan sekadar kain yang menutup kepala, tapi juga ruang negosiasi identitas.

Di dunia yang serba cepat ini, jilbab sudah bukan sekadar simbol keagamaan. Ia juga bagian dari budaya, fashion, industri, bahkan perlawanan. Ada yang mengenakannya karena pilihan, ada yang merasa terpaksa, ada yang menjadikannya statement feminisme, dan ada yang harus berjuang melawannya di negara yang melarang jilbab.

Jadi, pertanyaannya bukan lagi "Kenapa kamu pakai jilbab?"
Tapi lebih ke "Bagaimana jilbab membentuk siapa dirimu?"

📖 "Jilbab dalam Hybrid Paradox: Tradisi, Modernitas, dan Identitas Muslimah" membahas fenomena jilbab dari berbagai sudut—agama, budaya, tren, kapitalisme, hingga digitalisasi identitas Muslimah.

Bukan buku yang menghakimi, tapi yang membuka wawasan.

Kamu siap untuk melihat jilbab dari perspektif yang lebih luas?

Link untuk mendapatkan bukunya:

di google play books

https://play.google.com/store/books/details?id=nAdMEQAAQBAJ

di google books

http://books.google.com/books/about?id=nAdMEQAAQBAJ


#Jilbab #HybridParadox #GenZMuslim #IdentitasMuslimah #Hijabers #SelfDiscovery

Mengurai Paradox: Menemukan Jalan Baru dalam Keberlanjutan



Ketika kita membicarakan keberlanjutan, apa yang terlintas di benak kita? Mungkin gambaran tentang hutan hijau, energi terbarukan, atau janji perusahaan besar untuk mengurangi jejak karbon mereka. Namun, di balik narasi indah itu, ada kenyataan yang lebih kompleks—sebuah paradoks yang sering kali tak kita sadari.

Di satu sisi, dunia mendorong pertumbuhan ekonomi tanpa henti. Inovasi, teknologi, dan investasi hijau berkembang pesat. Namun, di sisi lain, lingkungan terus mengalami degradasi, limbah energi terbarukan menumpuk, dan masyarakat rentan justru semakin tersingkir dari ekosistem keberlanjutan yang ideal. Inilah yang disebut sebagai Hybrid Paradox of Sustainability—sebuah ironi di mana solusi yang ditawarkan justru melahirkan tantangan baru.

Melampaui Narasi Greenwashing

Buku ini bukan hanya sekadar membahas keberlanjutan dari sudut pandang idealisme. Sebaliknya, ia membongkar berbagai kontradiksi yang terjadi di lapangan. Apakah perusahaan benar-benar peduli dengan lingkungan atau hanya sekadar strategi pemasaran? Bagaimana kita bisa memastikan bahwa energi hijau benar-benar ramah lingkungan, bukan sekadar berganti wajah dari satu bentuk eksploitasi ke bentuk lainnya?

Dari industri mode hingga pertambangan rare earth yang menopang teknologi hijau, dari smart cities yang menyisakan jejak karbon hingga kebijakan keberlanjutan yang seringkali bias terhadap kepentingan tertentu—buku ini menggali lebih dalam, menelusuri dilema dan menawarkan perspektif yang lebih jujur.

Mengintegrasikan Kearifan Lokal dengan Pendekatan Modern

Salah satu kritik terbesar terhadap model keberlanjutan global adalah dominasi pendekatan Barat yang sering mengabaikan kearifan lokal dan tradisi masyarakat adat. Padahal, banyak komunitas di dunia telah menerapkan praktik keberlanjutan selama berabad-abad—mulai dari sistem irigasi subak di Bali hingga konsep permaculture di berbagai belahan dunia.

Buku ini mencoba menghadirkan hybrid model, yaitu sebuah pendekatan yang tidak hanya mengandalkan inovasi teknologi dan kebijakan global, tetapi juga mengakui serta mengadopsi strategi keberlanjutan berbasis komunitas dan tradisi lokal. Karena keberlanjutan bukan hanya soal teknologi tinggi, tetapi juga soal pola pikir, etika, dan keseimbangan.

Dari Paradoks ke Sinergi: Apa yang Bisa Kita Lakukan?

Buku ini bukan sekadar kritik, tetapi juga menawarkan solusi konkret. Bagaimana individu, bisnis, dan pemerintah dapat bekerja sama menciptakan kebijakan yang lebih adaptif? Bagaimana kita bisa keluar dari jebakan greenwashing dan benar-benar berkontribusi pada perubahan yang lebih berkelanjutan?

Melalui analisis yang mendalam, studi kasus nyata, dan refleksi kritis, Hybrid Paradox of Sustainability mengajak kita berpikir ulang, mempertanyakan, dan merancang ulang pendekatan kita terhadap keberlanjutan. Karena di tengah paradoks yang ada, masih ada jalan menuju sinergi—jalan menuju masa depan yang benar-benar hijau, adil, dan berkelanjutan.

🌱 Siapkah kita membangun masa depan yang lebih jujur dan inklusif? Temukan jawabannya dalam buku ini! 🚀✨

Berikut link bukunya di google play book

https://play.google.com/store/books/details?id=7hVJEQAAQBAJ

tersedia juga di google book

http://books.google.com/books/about?id=7hVJEQAAQBAJ


 Meneliti Arsitektur dan Lingkungan Binaan: Buku Panduan yang Wajib Dibaca!



Bagi mahasiswa, akademisi, dan praktisi arsitektur, melakukan penelitian bukan sekadar mengumpulkan data dan menyusun laporan. Lebih dari itu, penelitian adalah tentang memahami ruang, manusia, dan bagaimana keduanya berinteraksi dalam lingkungan binaan. Tapi, bagaimana caranya meneliti arsitektur dengan metode yang tepat?

Buku "Metodologi Penelitian Arsitektur dan Lingkungan Binaan" hadir sebagai panduan yang akan membantu Anda menyusun penelitian yang tidak hanya sistematis tetapi juga relevan dengan perkembangan zaman.

Kenapa Buku Ini Penting?

Melakukan penelitian di bidang arsitektur berbeda dengan penelitian di bidang lain. Tidak hanya berkaitan dengan angka dan data teknis, tetapi juga menyangkut pengalaman manusia, budaya, sejarah, serta aspek keberlanjutan. Oleh karena itu, memahami metodologi penelitian dengan pendekatan yang tepat sangatlah penting.

Buku ini tidak hanya menjelaskan berbagai metode penelitian, tetapi juga memberikan wawasan tentang tren terbaru dalam arsitektur, mulai dari sustainability, teknologi digital, hingga smart cities.

Apa Saja yang Dibahas?

Buku ini dirancang agar mudah dipahami, mulai dari konsep dasar hingga penerapan praktis. Berikut beberapa topik utama yang dibahas:

🔹 Paradigma dalam Penelitian Arsitektur – Memahami cara berpikir dalam riset, mulai dari pendekatan positivisme hingga fenomenologi.

🔹 Pendekatan Penelitian – Apakah Anda lebih suka analisis angka yang jelas dan terukur? Atau lebih tertarik menggali makna dan pengalaman manusia dalam ruang? Buku ini mengupas tuntas pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan mixed methods dalam penelitian arsitektur.

🔹 Teknik Pengumpulan Data – Menjelaskan berbagai metode seperti observasi langsung, wawancara, kuesioner, studi literatur, hingga eksperimen.

🔹 Analisis Data dan Pemanfaatan Teknologi – Memanfaatkan software seperti SPSS untuk statistik, NVivo untuk analisis kualitatif, hingga GIS dan BIM untuk pemetaan arsitektural.

🔹 Strategi Publikasi Ilmiah – Bagaimana cara menerbitkan penelitian di jurnal atau konferensi internasional? Buku ini akan membantu Anda memahami etika publikasi dan menghindari jebakan plagiarisme.

Siapa yang Akan Mendapat Manfaat dari Buku Ini?

📌 Mahasiswa arsitektur yang sedang menyusun skripsi atau tesis
📌 Dosen dan akademisi yang ingin memperdalam metodologi penelitian
📌 Peneliti yang ingin mengeksplorasi teknik analisis data terbaru
📌 Praktisi arsitektur yang ingin mengaplikasikan penelitian dalam desain dan pembangunan

Kesimpulan

Jika Anda ingin menyusun penelitian yang solid, memiliki fondasi teori yang kuat, serta bisa dipublikasikan di jurnal ilmiah atau diterapkan dalam praktik nyata, maka buku "Metodologi Penelitian Arsitektur dan Lingkungan Binaan" ini adalah referensi yang tidak boleh dilewatkan.

Yuk, mulai riset arsitektur dengan cara yang lebih terstruktur dan berdampak! 📖✨

📌 Apa tantangan terbesar yang pernah Anda hadapi dalam melakukan penelitian arsitektur? Bagikan pengalaman Anda di kolom komentar! 🚀

LINK BUKUNYA: 

https://play.google.com/store/books/details?id=k4RIEQAAQBAJ

http://books.google.com/books/about?id=k4RIEQAAQBAJ


Commoning in Hybrid Paradox Perspective: Menavigasi Tradisi dan Modernitas



Mengapa Commoning Penting?

Di tengah gempuran kapitalisme dan privatisasi, praktik commoning—berbagi sumber daya secara kolektif—menjadi solusi untuk menjaga kesejahteraan sosial. Commoning telah ada sejak lama dalam berbagai bentuk, mulai dari pengelolaan lahan pertanian tradisional hingga komunitas digital yang berbagi pengetahuan secara terbuka. Namun, bagaimana praktik ini bertahan di era modern yang penuh paradoks?

Hybrid Paradox dalam Commoning

Dalam buku terbaru Commoning in Hybrid Paradox Perspective, kita diajak untuk memahami bagaimana praktik berbagi sumber daya menghadapi tantangan besar akibat ketegangan antara nilai tradisional dan modernitas. Hybrid Paradox adalah kondisi di mana dua sistem yang tampak bertentangan tetap hidup berdampingan, menciptakan tantangan sekaligus peluang baru. Dalam konteks commoning, ini mencakup:

  • Konflik antara sistem kepemilikan komunal dan privatisasi.
  • Ketegangan antara kebijakan pemerintah dan inisiatif masyarakat.
  • Integrasi teknologi dalam praktik berbagi sumber daya.

Studi Kasus: Urban vs Rural Commoning

Buku ini juga mengulas berbagai studi kasus tentang bagaimana commoning diterapkan dalam komunitas urban dan rural:

  • Komunitas Urban: Inisiatif ruang publik bersama, co-working space berbasis komunitas, serta gerakan berbagi pangan di perkotaan.
  • Komunitas Rural: Pengelolaan hutan adat, sistem pertanian berbasis komunal seperti Subak di Bali, serta praktik gotong royong di desa.

Setiap studi kasus menunjukkan bagaimana masyarakat beradaptasi dengan perubahan sosial dan ekonomi sambil mempertahankan nilai-nilai berbagi.

Masa Depan Commoning: Apa yang Bisa Kita Lakukan?

Buku ini tidak hanya membahas teori, tetapi juga menawarkan strategi konkret untuk mempertahankan dan mengembangkan commoning di era digital. Beberapa pendekatan yang disarankan meliputi: ✅ Kolaborasi antara komunitas dan pemerintah. ✅ Pemanfaatan teknologi secara inklusif. ✅ Penguatan kebijakan yang mendukung pengelolaan kolektif sumber daya.

Dapatkan Bukunya Sekarang!

Commoning in Hybrid Paradox Perspective adalah panduan wajib bagi akademisi, aktivis sosial, dan siapa saja yang tertarik dengan konsep berbagi sumber daya di era modern.

📖 Tersedia sekarang! Jangan lewatkan wawasan mendalam tentang bagaimana kita bisa membangun masyarakat yang lebih adil dan berkelanjutan.

📢 Bagikan pemikiran Anda di kolom komentar! Apakah praktik commoning masih relevan di dunia modern? 🤔


Oh ya, dapatkan bukunya di google play book https://play.google.com/store/books/details?id=QKNHEQAAQBAJ 

ada juga di google book http://books.google.com/books/about?id=QKNHEQAAQBAJ

 

Membangun Masa Depan yang Tangguh: Kisah di Balik Lima Buku Tentang Perubahan Iklim

Di dunia yang berubah begitu cepat ini, kita sering merasa kecil dan tak berdaya. Badai semakin kuat, suhu semakin panas, dan cuaca semakin tak terduga. Namun, di balik semua tantangan ini, ada kekuatan luar biasa yang muncul—kekuatan pengetahuan, kreativitas, dan kebersamaan. Itulah yang saya temukan dalam perjalanan menulis Climate Series, lima buku yang mengungkap tantangan dan solusi terkait perubahan iklim, serta peran kita dalam menciptakan dunia yang lebih baik.

1. Sustainable Solutions in Built Development – Membangun dengan Hati
Pembangunan sering kali dianggap sebagai musuh keberlanjutan, tetapi dalam buku pertama ini, saya menemukan bagaimana arsitektur dan infrastruktur bisa menjadi pahlawan. Buku ini mengisahkan tentang solusi hijau, inovasi dalam desain, dan bagaimana kita bisa membangun dengan hati—menghormati alam dan sumber daya yang terbatas, sambil merancang masa depan yang ramah lingkungan.

2. The Role of Society in Climate Change Adaptation – Masyarakat sebagai Pendorong Perubahan
Terkadang, kita lupa bahwa perubahan dimulai dari bawah—dari komunitas-komunitas yang berani melangkah maju. Dalam buku kedua, saya menyoroti kekuatan masyarakat dalam menghadapi dampak perubahan iklim. Dari inisiatif lokal hingga gerakan global, buku ini membawa kita pada perjalanan luar biasa tentang bagaimana solidaritas dan kolaborasi dapat menciptakan solusi adaptasi yang efektif.

3. The Impact of Climate Change to Built Environment – Menghadapi Kerusakan, Membangun Kembali
Bangunan dan infrastruktur adalah saksi bisu dari perubahan iklim. Buku ini menceritakan bagaimana dampak perubahan iklim telah merubah cara kita memandang dan merancang ruang-ruang hidup kita. Dari banjir hingga suhu ekstrem, setiap tantangan ini menjadi peluang untuk membangun tempat yang lebih aman dan tangguh untuk masa depan.

4. Climate-Resilient Built Environments – Ketangguhan di Tengah Badai
Kota dan bangunan yang kita huni perlu lebih dari sekadar estetika—mereka harus mampu bertahan dalam menghadapi badai. Buku keempat dalam seri ini menggali cara-cara inovatif untuk merancang dan membangun ruang yang tahan terhadap perubahan iklim. Dari teknologi ramah lingkungan hingga strategi perencanaan kota yang lebih cerdas, ini adalah panggilan untuk menciptakan kota yang tidak hanya indah, tetapi juga tahan banting.

5. Policies and Regulations for Sustainable Development – Kebijakan yang Menuntun Perubahan
Tidak ada perubahan besar tanpa kebijakan yang mendasari. Buku terakhir dalam seri ini mengungkapkan bagaimana kebijakan global dan lokal memainkan peran penting dalam pembangunan berkelanjutan dan adaptasi perubahan iklim. Dari perjanjian internasional seperti Paris Agreement hingga kebijakan nasional yang mendorong energi terbarukan, buku ini memberikan gambaran tentang bagaimana regulasi dapat menjadi alat untuk menciptakan perubahan nyata di dunia kita.


Kelima buku ini adalah panggilan untuk kita semua—untuk bertindak, beradaptasi, dan membangun dunia yang lebih baik. Mereka adalah kisah dari berbagai sudut pandang, namun dengan satu tujuan yang sama: menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan, lebih adil, dan lebih ramah iklim.

Saya mengundang Anda untuk bergabung dalam perjalanan ini. Mari kita bersama-sama memahami tantangan yang kita hadapi, merayakan inovasi yang ada, dan berkomitmen untuk perubahan yang lebih baik. Dengan setiap halaman, kita semakin dekat pada dunia yang lebih tangguh dan penuh harapan.

#ClimateSeries #Sustainability #ClimateAction #GreenBuilding #ClimateResilience #FutureCities

Happy Climate Day!

 Memahami Keberlanjutan di Tengah Perubahan Iklim


Ada satu pertanyaan yang selalu terngiang di benak saya: Bagaimana kita bisa hidup di dunia yang terus berubah tanpa kehilangan esensi kemanusiaan kita? Pertanyaan itu terus tumbuh, berakar dalam hati, dan akhirnya membawa saya pada sebuah perjalanan untuk menemukan jawabannya.

Perjalanan itu berawal dari rasa gelisah saat melihat dampak perubahan iklim yang begitu nyata. Desa-desa kecil di pesisir tenggelam perlahan, perempuan-perempuan di wilayah terpencil harus berjalan berkilo-kilometer hanya untuk air bersih, dan kelompok-kelompok rentan sering kali terabaikan dalam diskusi besar tentang solusi. Saya tahu, kita tidak hanya membutuhkan teknologi canggih untuk mengatasi perubahan ini; kita juga butuh keadilan, inklusi, dan kemanusiaan dalam setiap langkah kita.

Di sinilah lahir ide untuk menulis Social and Economic Sustainability in the Face of Climate Change. Buku ini bukan sekadar kumpulan data dan teori, tetapi sebuah refleksi dari suara-suara yang sering kali tidak terdengar. Dalam setiap halamannya, ada cerita tentang perempuan yang berjuang melindungi desanya dari banjir, tentang komunitas yang bersatu untuk menciptakan kebijakan lokal yang adil, dan tentang bagaimana harapan tetap hidup di tengah tantangan.

Saya percaya, pembangunan berkelanjutan bukan hanya tentang menjaga lingkungan. Itu adalah soal keberanian untuk memastikan setiap orang—apa pun gender, latar belakang, atau status sosialnya—dapat berdiri sejajar dalam menghadapi masa depan. Buku ini membawa pesan bahwa keadilan iklim tidak bisa dipisahkan dari keadilan sosial.

Menulis buku ini adalah pengalaman yang penuh emosi. Setiap cerita yang saya temukan, setiap data yang saya pelajari, selalu mengingatkan saya akan hal yang sama: kita punya tanggung jawab untuk menciptakan dunia yang lebih baik, bukan hanya untuk diri kita, tetapi juga untuk generasi mendatang.

Kini, saya ingin berbagi perjalanan ini dengan Anda. Buku ini adalah ajakan untuk membuka mata, hati, dan pikiran kita. Saya ingin Anda merasakan apa yang saya rasakan—keinginan yang membara untuk membuat perubahan, sekecil apa pun langkah kita.

Mari, bersama-sama, kita wujudkan dunia yang lebih inklusif, adil, dan berkelanjutan. Perubahan dimulai dari kesadaran, dan mungkin, hanya mungkin, buku ini bisa menjadi awalnya. 🌱

#KeadilanIklim #InklusiSosial #Keberlanjutan #PerubahanIklim #GenderEquality

Happy Climate Day!

Book Title:

Social and Economic Sustainability in the Face of Climate Change: Focus on gender, social inclusion and climate justice in development.


Get the ebook here:

https://play.google.com/store/books/details?id=fl83EQAAQBAJ

https://books.google.co.id/books/about?id=fl83EQAAQBAJ&redir_esc=y

https://bit.ly/climatejusticesosec

https://bit.ly/climatesosec

Menghubungkan Tradisi dan Teknologi: Kisah Sukses Narman dari Badui


Setiap kali nama Badui disebut, banyak orang akan teringat pada masyarakat yang dikenal dengan hukum adat yang kuat, serta keteguhan mereka dalam menjaga tradisi yang sudah berlangsung lama. Salah satu hal yang paling mencolok adalah betapa masyarakat Badui terkenal dengan gaya hidup yang sederhana dan hampir tidak terjamah oleh teknologi. Bahkan, ada yang pernah mencoba untuk memperkenalkan kelas video di Badui luar, namun akhirnya berhenti hanya sebatas wacana, karena berbagai kendala yang membuat penyelenggaranya merasa ragu. Di Badui, penggunaan gadget sangat dibatasi, jaringan internet pun tak dapat dijangkau, dan menara provider pun tidak diperbolehkan. Para ketua adat dengan teguhnya menjaga agar segala hal yang berhubungan dengan teknologi tidak merusak tatanan hidup yang telah lama ada.


Namun, ada satu nama yang kemudian mencuri perhatian banyak orang. Narman, seorang pemuda Badui, berhasil memecahkan stigma yang selama ini ada tentang masyarakat Badui. Di tengah ketatnya aturan adat, Narman menjadi pelopor yang mengubah pandangan banyak orang. Ia memperkenalkan produk kerajinan Badui ke dunia luar melalui teknologi. Sebuah langkah yang awalnya dianggap mustahil di lingkungan yang begitu menjaga tradisi, ternyata justru membawa perubahan besar. Narman berhasil membuktikan bahwa dengan pendekatan yang hati-hati, teknologi bisa menjadi alat yang memperkaya budaya, bukan mengikisnya.


Lahir pada tahun 1991, Narman memulai usaha jual beli online pada tahun 2016. Ia menjual aksesoris Badui melalui Instagram, dan untuk pertama kalinya dalam sejarah Badui, produk kerajinan mereka bisa dibeli secara online. Dalam waktu singkat, akun Instagram @Baduicraft menarik perhatian banyak orang, bahkan dari luar Badui. Berawal dari ketertarikan orang luar, tetangga dan orang terdekat pun mulai mengenal Instagram dan dunia digital. Meski sempat ditegur oleh Kokolot Baduy (Ketua Kampung), Wa Ailin, yang mengingatkan bahwa teknologi dilarang di Badui, mereka akhirnya memberi kelonggaran. Selama teknologi digunakan untuk kepentingan yang baik, seperti promosi produk, maka itu diperbolehkan.


Keputusan Narman untuk memperkenalkan kerajinan Badui ke platform-platform marketplace seperti Tokopedia dan Bukalapak semakin memperluas jangkauan produk tersebut. Omset yang awalnya hanya 2 juta per bulan meningkat pesat menjadi 10 hingga 15 juta per bulan. Ketika pandemi melanda dan penjualan menurun, Narman tidak menyerah. Ia berinovasi dengan menerapkan sistem konsinyasi—yang sudah menjadi budaya di Badui—untuk menjual produk di berbagai tempat. Sistem ini terbukti efektif dan menguntungkan.


Tak hanya mengandalkan marketplace, Narman juga memanfaatkan event-event besar untuk mempromosikan produk kerajinan Badui. Salah satu pameran besar yang diadakan di JCC Jakarta menjadi titik balik bagi usahanya. Dalam waktu 4 hingga 5 hari, omset Narman melonjak drastis hingga mencapai 70 hingga 80 juta, jauh melebihi omset rata-rata yang hanya sekitar 15 hingga 20 juta. Keberhasilan ini membuktikan bahwa produk Badui, dengan segala keunikannya, bisa bersaing di pasar yang lebih luas.


Atas usahanya yang luar biasa, Narman menerima penghargaan bergengsi, yakni UMKM Kewirausahaan dari Satu Indonesia Awards pada tahun 2018, yang diadakan oleh Astra International. Penghargaan ini menjadi simbol dari kerja keras, dedikasi, dan inovasi yang ia lakukan untuk memperkenalkan budaya Badui melalui teknologi. Tidak hanya meraih kesuksesan pribadi, Narman juga berhasil mengangkat masyarakat Badui secara ekonomi.


Namun, meskipun sudah meraih berbagai pencapaian, Narman tetap rendah hati. Ia selalu mengakui bahwa ia memiliki banyak keterbatasan. Ia mengaku kesulitan dalam berkomunikasi, dalam memahami teknologi, bahkan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Tapi, daripada merasa putus asa, Narman terus belajar. Ia mempelajari digital marketing, fotografi, dan videografi agar bisa memasarkan produk dengan cara yang lebih efektif. Bahkan, ia mulai belajar bahasa Indonesia dan Inggris agar bisa lebih memahami fitur-fitur gadget yang digunakan untuk keperluan jualan online.



Kisah Narman ini bukan hanya soal bisnis atau teknologi, tetapi juga tentang bagaimana menjaga keseimbangan antara kemajuan dan tradisi. Narman menunjukkan bahwa teknologi bisa menjadi sarana untuk memperkenalkan dan melestarikan budaya, tanpa harus mengorbankan nilai-nilai yang ada. Para sesepuh Badui mengajarkan bahwa kemajuan harus dijalani dengan hati-hati agar tidak kehilangan arah. Menurut mereka, jika kemajuan dikejar tanpa batas, kita bisa saja kehilangan identitas budaya yang telah menjadi akar bagi masyarakat. Namun, dengan pendekatan yang bijaksana, kemajuan dan tradisi bisa berjalan berdampingan.


Kiprah Narman menginspirasi tidak hanya masyarakat Badui, tetapi juga banyak orang di luar sana yang merasa terpinggirkan atau terbatas oleh kondisi mereka. Ia membuktikan bahwa tidak ada yang tidak mungkin, asal ada kemauan untuk belajar, beradaptasi, dan berinovasi. Meskipun berasal dari komunitas yang terbilang terpencil, Narman berhasil mengubah nasib dirinya dan masyarakatnya. Dan di balik segala kesuksesan itu, ia tetap menjaga kerendahan hati dan semangat untuk terus belajar. Kisah Narman adalah bukti nyata bahwa kemajuan tidak harus mengorbankan tradisi, dan teknologi bisa menjadi alat pemberdayaan yang luar biasa jika digunakan dengan bijaksana.


HASFA Architecture Design Consultant



Portofolio Konsultan Arsitektur HASFA  (Dian Nafiatul Awaliyah, ST. MKP.)

  1. Corners Of Hasfa Camp Coworking Space
  2. Desain Pool Area (Kolam Renang)
  3. Desain Fitness Centre, Musholla Dan Reception Office
  4. Desain Unit Villa Jepara Type C
  5. Desain Unit Villa Jepara Type B
  6. Desain Unit Villa Jepara Type A
  7. Desain Interior Ruang Makan Dan Ruang Keluarga
  8. Desain Resto Jl Semarang Demak
  9. Desain Rumah Tinggal Puri Anjasmoro
  10. Desain Kawasan Villa Jepara
  11. Desain Rumah Tinggal Bulusan
  12. Desain Rumah Dan Klinik Rin
  13. Desain Interior Rumah Tinggal Karanganyar
  14. Desain Ruang Kerja
  15. Desain Kantor Kalibanteng
  16. Desain Rumah Tinggal Tlogosari
  17. Desain Kantor Mangkang
  18. Desain Rumah Tinggal Blambangan
  19. Desain Rumah Tinggal Gondang
  20. Desain Interior Rumah Tinggal Gajah Mungkur
  21. Desain Renovasi Dan Interior Resto Sambara
  22. Desain Rumah Tinggal Genuk
  23. Dede's Design
  24. Desain Rumah Tinggal Betokan
  25. Desain Rumah Tinggal Nurihsan
  26. Desain Rumah Tinggal Pondok Raden Fattah
  27. Desain Masjid Suruh
  28. Desain Masjid Salatiga
  29. Desain Rumah Tinggal Bandung
  30. Desain Resto Dan Kafe Marta
  31. Desain Rumah Tinggal Purwodadi
  32. Desain Interior Resto Sriwijaya
  33. Desain Renovasi Rumah Tinggal Sakura Garden
  34. Desain Dan Pengerjaan Ruko Lamongan
  35. Portofolio Hasfa Design
  36. Architecture Design Consultant Profile
  37. Desain Open Resto Ngaliyan
  38. Desain Dan Pengerjaan Rumah Tinggal Lamongan
  39. Desain Rumah Kost Sendagguwo Baru
  40. Desain Rumah Kost Ngesrep
  41. Desain Rumah Tinggal Jangli
  42. Desain Resto Gayam
  43. Desain Dan Pengerjaan Interior Dapur Krakatau
  44. Desain Rumah Tinggal Bukit Mulia
  45. Desain Dan Pengerjaan Konstruksi Ruko Bendan
  46. Desain Kafe Amarta
  47. Desain Rumah Tinggal Malang
  48. Desain Villa Tembalang
  49. Desain Rumah Tinggal Wologito
  50. Desain Rumah Tinggal Pudak Payung
  51. Desain Dan Pengerjaan Interior Warung Taman Sriwijaya
  52. Desain Kawasan PesantrenPreneur
  53. Desain rumah tinggal Depok
  54. Desain Ruko Saf
  55. Desain Renovasi Rumah Tinggal Kenan
  56. Desain Rumah Tinggal Sunjo
  57. Desain Rumah Tinggal Deny
  58. Desain Kawasan Kampus Sekolah
  59. Desain Musholla
  60. Desain Hall Wedding Centre
  61. Desain Sekolah TPQ
  62. Desain Ruko 
  63. Desain Kawasan Rumah Sakit 
  64. Desain Kawasan Pemancingan
  65. Desain Kawasan Pesantren Mahasiswa
  66. Desain Coliving Wetan
  67. Desain Coliving Grahash

 

*


Untuk konsultasi dan pemesanan desain arsitektur, silakan email hasfagroup@gmail.com, subject: pesan desain arsitektur. 

portofolio: bit.ly/arsitekhasfa


Office:

Hasfa Group 
Jl. Cempaka 8/D3 Perum Wiku 2 Demak 
Phone: 081328767574
Website: www.hasfa.co.id 
Email: hasfagroup@gmail.com
Line: diannafi57

 Mengisi Pelatihan Menulis di SMP Harapan Bunda Semarang

 Dalam suasana hangat dan penuh antusiasme, saya berkesempatan untuk mengisi pelatihan menulis bagi guru-guru, tenaga kependidikan, serta awak media sekolah di SMP Harapan Bunda Semarang. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis dan komunikasi, yang sangat penting dalam dunia pendidikan dan media.


Sebelum acara dimulai, saya melakukan persiapan dengan merancang materi yang relevan dan menarik. Saya ingin memastikan bahwa setiap peserta mendapatkan keterampilan praktis yang dapat langsung diterapkan. Harapan saya adalah pelatihan ini dapat menginspirasi mereka untuk mengekspresikan ide dan informasi dengan lebih efektif.


Pelatihan dimulai dengan sambutan hangat  yang menyampaikan pentingnya kemampuan menulis dalam mendukung proses belajar mengajar dan penyampaian informasi di sekolah. Para peserta tampak bersemangat dan siap untuk belajar.


Kami memulai sesi dengan teknik menulis kreatif. Saya mengajak peserta untuk berimajinasi dan menuangkan ide-ide mereka ke dalam bentuk tulisan. Latihan ini melibatkan penulisan cerita pendek dan puisi, yang membuat suasana semakin hidup. Peserta sangat antusias dan banyak yang berbagi karya mereka, menciptakan suasana saling mendukung.


Selanjutnya, saya membahas teknik penulisan artikel, baik untuk media cetak maupun online. Kami mendiskusikan struktur dasar artikel, pentingnya pengantar yang menarik, serta bagaimana menyajikan informasi secara jelas dan padat. Dengan menggunakan contoh artikel yang relevan, saya mendorong peserta untuk berdiskusi dan bertanya.


Setelah penjelasan, kami melanjutkan dengan sesi praktik. Peserta dibagi ke dalam kelompok kecil untuk menulis artikel tentang tema yang telah ditentukan. Setelah menyelesaikan tulisan, setiap kelompok mempresentasikan hasilnya di depan teman-teman lain. Umpan balik yang konstruktif pun mengalir, menciptakan suasana belajar yang interaktif dan produktif.


Di akhir pelatihan, saya menyampaikan pentingnya konsistensi dalam menulis dan berlatih. Saya juga mendorong peserta untuk terus mengembangkan kemampuan menulis mereka, baik melalui blog, artikel, atau publikasi lainnya. Peserta tampak puas dan termotivasi, dengan beberapa di antaranya sudah memiliki ide-ide baru untuk proyek penulisan ke depan.



Pelatihan menulis di SMP Harapan Bunda Semarang menjadi pengalaman yang berharga, tidak hanya bagi peserta tetapi juga bagi saya. Melihat semangat dan kreativitas mereka sangat memuaskan. Semoga, pengetahuan yang didapat selama pelatihan ini dapat bermanfaat dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan komunikasi di sekolah, serta menginspirasi mereka untuk menjadi penulis yang lebih baik di masa depan.

 Hasfa Books Expo di Undip dan Perpusda Semarang

Pengalaman mengikuti Hasfa Books Expo di Student Center Undip dan Perpusda Semarang dari tanggal 23 September hingga 5 Oktober 2024 merupakan momen yang sangat berharga dan penuh inspirasi. Acara ini menyatukan pecinta buku, penulis, penerbit, dan berbagai komunitas literasi dalam satu tempat, menciptakan atmosfer yang penuh semangat dan antusiasme terhadap dunia literasi.

Berlokasi di tempat yang berbeda tetapi berlangsung dalam waktu yang bersamaan. 

Hari Pertama Expo dimulai dengan upacara pembukaan yang meriah baik  di Student Center Undip maupun Perpusda Semarang.

Berbagai jenis buku dari berbagai genre dan penerbit tersedia, mulai dari buku fiksi, non-fiksi, buku anak-anak, hingga buku akademik. 

Selama expo, terdapat berbagai sesi diskusi dan workshop yang diadakan setiap harinya. Penulis-penulis dan juga aktifis  hadir sebagai pembicara, berbagi pengalaman dan tips menulis. Sesi ini sangat interaktif, dengan banyaknya peserta yang antusias mengajukan pertanyaan dan berdiskusi langsung dengan para penulis.

Selain itu, terdapat juga workshop menulis kreatif yang dibawakan oleh para penulis muda berbakat. Workshop ini memberikan banyak inspirasi dan teknik menulis yang dapat langsung dipraktikkan oleh peserta. 

Selama expo, lomba dan kompetisi yang diadakan, mulai dari lomba menulis cerpen, lomba resensi buku, hingga lomba membaca puisi. Partisipasi dari berbagai kalangan, baik mahasiswa, pelajar, maupun masyarakat umum, menunjukkan betapa tingginya minat terhadap dunia literasi. 

Expo ditutup dengan acara penutupan yang meriah. Pengumuman pemenang lomba dan pemberian penghargaan kepada para penulis dan penerbit yang berkontribusi besar dalam dunia literasi menjadi salah satu momen puncak. Selain itu, ada sesi tanya jawab dengan penulis-penulis terkenal, memberikan kesempatan bagi para peserta untuk berinteraksi langsung dan mendapatkan inspirasi lebih lanjut.

Secara keseluruhan, Books Expo di Student Center Undip dan Perpusda Semarang merupakan acara yang sangat sukses dan memberikan banyak manfaat bagi semua peserta. Acara ini tidak hanya memperkaya pengetahuan dan wawasan tentang dunia literasi, tetapi juga mempererat tali silaturahmi antara pecinta buku dan komunitas literasi. Para pengunjung pulang dengan membawa banyak buku baru, inspirasi, dan semangat untuk terus membaca dan menulis.Hasfa senang telah menjadi bagian dari dua pameran buku di akhir September hingga awal Oktober 2024 ini.




 Desain Kawasan Pondok Pesantren Mahasiswa


Desain Kawasan Pondok Pesantren Mahasiswa

Untuk konsultasi dan pemesanan desain arsitektur, silakan email hasfagroup@gmail.com, subject: pesan desain arsitektur. 

portofolio: bit.ly/arsitekhasfa


Office:

Hasfa Group 
Jl. Cempaka 8/D3 Perum Wiku 2 Demak 
Phone: 081328767574
Website: www.hasfa.co.id 
Email: hasfagroup@gmail.com
Line: diannafi57

Dian Nafi Presentasi Paper Human Rights & Sustainable Development Conference


Dian Nafi berangkat menuju Fakultas Hukum Universitas Brawijaya dengan semangat yang bercampur gugup. Setibanya di kampus, suasana hijau dan tertata rapi menyambut. Jalan setapak yang nyaman untuk pejalan kaki, taman-taman yang asri, dan arsitektur bangunan yang elegan membuat kampus ini terlihat cantik, sangat walkable dan livable.

Presentasi paper ini merupakan bagian dari Human Rights and Sustainable Development Conference yang diselenggarakan oleh Universitas Sydney dan Kementerian Hukum dan HAM. Ruangan dipenuhi para akademisi, aktivis, dan peneliti dari berbagai latar belakang, menciptakan suasana diskusi yang intens dan penuh wawasan.

Dian memulai presentasinya dengan rasa percaya diri. Slide demi slide ia paparkan, menjelaskan relevansi antara hak asasi manusia dan pembangunan berkelanjutan, isu yang begitu penting di masa kini. Ia berbicara tentang bagaimana arsitektur dan desain perkotaan bisa mendukung atau justru menghambat penerapan prinsip-prinsip HAM dalam konteks pembangunan.

Seusai presentasi, pertanyaan dan tanggapan berdatangan. Beberapa pertanyaan kritis dari peserta memacu diskusi yang semakin mendalam. Dian merasa puas, meski ada rasa gugup, presentasinya berhasil membangkitkan percakapan penting di antara para peserta.

Pengalaman ini menjadi salah satu tonggak penting bagi Dian. Tidak hanya karena kesempatan berbicara di depan para ahli dari berbagai belahan dunia, tetapi juga karena Universitas Brawijaya yang begitu memikat, dengan kampus yang hidup dan ramah lingkungan, telah menambah keindahan pengalaman intelektual ini.




Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

Daftar Blog Saya

  • DeMagz
  • dian nafi
  • Hasfa
  • hybrid writerpreneur
  • writravelicious

Popular Posts

  • 21 Pertanyaan Untuk Kreator Dan Inovator
  • Gratitude Journal 2022 Dian Nafi
  • Desain Rumah Tinggal Blambangan
  • Gratitude Journal 2021 #DNevents
  • New Book: Unfairness by Dian Nafi
  • Arsitektur Nusantara Yori Antar
  • Beasiswa Kelas Kreatif dan Menulis dari Hasfa Foundation dan Hasfa Institute
  • Arsitektur Nusantara Mengkini dan Menanti
  • Buku Baru! Novel Si Naga karya K-San
  • Buku Seri Ulama Perempuan by Dian Nafi

Most Popular

21 Pertanyaan Untuk Kreator Dan Inovator

21 Pertanyaan Untuk Kreator Dan Inovator

New Book: Unfairness by Dian Nafi

New Book: Unfairness by Dian Nafi

Popular Posts

  • 21 Pertanyaan Untuk Kreator Dan Inovator
    21 Pertanyaan Untuk Kreator Dan Inovator  Ide sesungguhnya mudah dan gratis, eksekusinya yang mahal dan sulit. Bukan saja karena mem...
  • New Book: Unfairness by Dian Nafi
      New Book: Unfairness by Dian Nafi Buku Baru: Unfairness by Dian Nafi tadinya memiliki empat alternatif cover. Ada yang covernya ungu biru ...
  • Gratitude Journal 2022 Dian Nafi
    Gratitude Journal 2022 Dian Nafi   Nih dia list gratitude jurnal tahun-tahun sebelumnya: #DNevents 2021 #DNevents 2020 #DNEvents 2019 #DNEve...
  • Menguatkan Perempuan, Menggerakkan Keadilan: Dian Nafi Hadir dalam Launching Relawan Paralegal Muslimat NU Jawa Tengah
    Menguatkan Perempuan, Menggerakkan Keadilan: Dian Nafi Hadir dalam Launching Relawan Paralegal Muslimat NU Jawa Tengah Semarang pagi itu ber...
  • Jilbab: Pilihan, Tekanan, atau Eksistensi?
    Jilbab: Pilihan, Tekanan, atau Eksistensi? “Kenapa kamu pakai jilbab?” Pertanyaan itu muncul di DM Instagram Laila setelah ia mengunggah fo...
  • Urgensi Riset Interdisipliner
    Urgensi Riset Interdisipliner Riset interdisipliner, atau penelitian yang melibatkan kerjasama antara berbagai disiplin ilmu, memiliki urgen...
  • Desain Renovasi Dan Interior Resto Sambara
    Desain Renovasi Dan Interior Resto Sambara For Design Order, please email to hasfagroup@gmail.com, subject: Arsitektur ...
  • Bengkel Jiwa
    Bengkel Jiwa Sebuah buku yang sengaja dalam tutur bahasanya seolah mengajak pembaca untuk berimajinasi mengendarai mobil, terinspirasi...

Cari Blog Ini

Events

  • Events 2022
  • Events 2021
  • Events 2020
  • Events 2019
  • Events 2018
  • Events 2017
  • Events 2016
  • Events 2015
  • Events 2014
  • Events 2013
  • Events 2011-2012

Archive

  • ▼  2025 (5)
    • ▼  Mei (1)
      • Menguatkan Perempuan, Menggerakkan Keadilan: Dian ...
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2024 (25)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juni (3)
    • ►  Mei (1)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (6)
  • ►  2023 (32)
    • ►  Desember (5)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (7)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2022 (36)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (9)
    • ►  September (15)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2021 (31)
    • ►  Desember (12)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juni (4)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2020 (89)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (12)
    • ►  Juni (9)
    • ►  Mei (9)
    • ►  April (38)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2019 (61)
    • ►  Desember (11)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (24)
    • ►  September (7)
    • ►  Agustus (5)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Februari (3)
  • ►  2018 (46)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (8)
    • ►  Oktober (14)
    • ►  September (9)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (6)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2017 (108)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (7)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (11)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Juni (2)
    • ►  April (57)
    • ►  Maret (13)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2016 (36)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (29)
  • ►  2015 (1)
    • ►  Juli (1)
  • ►  2014 (3)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
  • ►  2013 (1)
    • ►  September (1)

Make a Difference with Education

Make a Difference with Education

Pages - Menu

  • Hasfa Institute
  • Hasfa Architecture Consultant
  • Hasfa Books & Publishing
  • About and Contact Hasfa

Hasfa

Menerbitkan dan Menumbuhkan Kebaruan

Novel K-San

Novel K-San

Categories

Buku 113 arsitektur 87 Pelatihan 58 Novel 53 tips 34 cerpen 15 perempuan 11 pesantren 11 motivasi 10 puisi 10 pengembangan diri 8 enterpreneurship 7 spiritual 7 novela 4 anak 2 komik 2

Advertisement

Responsive Advertisement
  • Home
  • Books
  • _Fiksi
  • __Cerpen
  • __Novel
  • __Puisi
  • _Non Fiksi
  • _Cerita Anak
  • _Fantasi
  • Institute
  • Arsitektur
  • Foundation
  • Contact

Advertisement

AD BANNER
  • Home
  • Kelas Blog to Book
  • Kelas Writerpreneurship
  • Kelas Memoir Biografi
  • Kelas Artikel
  • Kelas Creative Writing
  • Kelas Novel
  • Kelas Cerpen
  • Kelas Menulis Fiksi
  • Kelas Penerbitan
  • Kelas Menulis Buku
  • Kelas Enterpreneurship
  • Kelas Puisi
  • Kelas Script Film

hasfriends

hasfriends

Tags

  • Kelas
  • Pelatihan
  • event
  • fiksi
  • non fiksi
  • puisi
  • review
  • tips

Hasfa Institute

  • Kelas Blog
  • Kelas Content Writing
  • Kelas Copy Writing
  • Kelas Digital Marketing

Copyright © 2016 Hasfa. Created by OddThemes