New Book: Unfairness by Dian Nafi
Buku Baru: Unfairness by Dian Nafi tadinya memiliki empat alternatif cover. Ada yang covernya ungu biru dengan gambar sendok, pasir, pantai dan frames. Akhirnya cover ungu biru yang dipilih.
Berikut beberapa petikan dari buku unfairness by dian nafi
Apakah
kalau kita nriman, berdamai dengan ketidakadilan, otomatis membuat yang tidak
adil itu menjadi adil?
Adil
gak adil, hidup tetap terus berjalan.
Kalau
kamu miskin, dapat bagian sedikit, bukannya dapat belas kasihan tapi justru
cemoohan
Sudahlah
diperlakukan tidak adil, lalu pusing, sakit kepala, sakit hati dan sakit lainnya
kan ya malah rugi sendiri. Sementara orang-orang lain yang menerima keuntungan
dari ketidakadilan terhadap kita saja gak peduli. Malah kita yang double rugi.
Repot tho
Kenapa
keikhlasan kita harus diuji dengan tantangan yang lebih berat? Why?
Kamu
kecewa atas ketidakadilan, berharap mendapat lebih, tapi lalu sakit dan mati,
bahkan meninggalkan sedikit bagian yang
diperuntukkan buatmu. Jadi buat apa kecewa, buat apa berharap
Ketidakadilan
yang kamu terima hari ini jadikan pelajaran agar dirimu jangan sampai
memperlakukan orang lain dengan tidak adil
Jangan
sampai kepahitan menjadikanmu pahit dan menyebalkan.
Jangan
sampai ketidakadilan menjadikanmu pahit dan sakit.
Kalau
ketidakadilan diframing menjadi seolah keadilan, apa namanya
**
Alhamdulillah buku #unfairness by dian nafi sudah tayang di google play dan google books.
Grab it now!
link buku unfairness by dian nafi di google books
https://books.google.co.id/books/about/Unfairness.html?hl=id&id=fQKlEAAAQBAJ&redir_esc=y
link buku unfairness by dian nafi di google play
https://play.google.com/store/books/details/Dian_Nafi_Unfairness?id=fQKlEAAAQBAJ
Buku Seri Ulama Perempuan by Dian Nafi
Alhamdulillahi robbil alamiin. Selama satu minggu full kemarin dian nafi dan tim hasfa institute hadir dalam serangkaian acara pada kongres ulama perempuan indonesia (kupi 2). Selengkapnya teman-teman bisa baca rangkaian acaranya pada artikel-artikel postingan blog sebelumnya, sebagai berikut:
Bismillahirrahmanirrahim, sebagai rasa syukur dan mencatat pelajaran-pelajaran dari para ulama perempuan dalam bentuk cerita, kisah inspiratif, cerpen dan novel, Insya Allah segera hadir seri ulama perempuan berikutnya by dian nafi, persembahan dari hasfa institute dan hasfa publishing.
Seri ini menyusul seri ulama perempuan by dian nafi yang sudah terbit (Nyai Reiha, Pawastran, Perempuan-Perempuan Pesantren, Miss Backpacker Naik Haji, Matahari Mata Hati, Undimensioned, Nadira di Titik Nadir dan Mesir Suatu Waktu). Seri sebelumnya sudah bisa dibeli via google play books dan google books,
Klik untuk menuju link pembelian ya:)
Miss Backpacker Naik Haji
Berikut beberapa judul buku dan novel pada seri ulama perempuan ulama berikutnya:
Lika
Rehym
Zeineeb
Neyl
Leyli
Cik
Eisty
Neydira
Tunggu tanggal mainnya ya.
Salam Solidaritas!
Salam Perempuan!
Salam Literasi!
Salam Narasi!
Salam Kebaruan!
Buku Dian Nafi Seri Pesantren
#pesantrenseries
MATAHARI MATA HATI terbitan Tiga Serangkai
GUS terbitan Prenada
MESIR SUATU WAKTU terbitan Grasindo
BANU terbitan Tiga Serangkai
MISS BACKPACKER NAIK HAJI terbitan Mizan
MENGEJAR MUKTI terbitan BENTANG
Berikut judul-judul lainnya dari novel seri pesantren karya Dian Nafi juga.
Klik langsung untuk bisa meluncur menuju link deskripsi lebih lanjut dan cara pembelian versi digital/ebooknya di Google Play/Google Books.
Upcoming Book Hybridwriterpreneur
Buku Baru Hybridwriterpreneur
Buku Baru Hybridwriterpreneur memuat 5 resep menulis Dian Nafi.
Beberapa upayanya untuk mengembangkan dan menghasilkan melalui wira usaha alias enterpreneurship di bidang kepenulisan.
5 rahasia menulis ini Dian Nafi dapatkan sendiri berdasarkan pengalaman 13 tahun di rimba raya kepenulisan.
Apa 5 Rahasia Menulis Dian Nafi
1. Banyak membaca
Tak bisa dipungkiri bahwa banyak membaca adalah syarat dan prasyarat utama. Dari membaca, apa saja, kita jadi punya banyak bahan. Membaca itu bisa teks maupun kontekstual.
Dengan membaca karya-karya maestro yang bagus, kita jadi belajar bagaimana cara membuat tulisan yang mempesona, cerita yang menyihir, rangkaian kalinat dan parafrase yang metaforis namun bermakna dalam. Tidak boros dan mengena. Dan seterusnya.
2. Banyak latihan menulis
Semakin sering kita berlatih dan praktik, dengan tentu saja semangat terus memperbaiki dan mengembangkan diri, insya Allah tulisan akan makin bagus, makin meningkat kualitasnya. Kita belajar dari kesalahan diri sendiri, terutama kita belajar mengatasi rasa malas, melawan excuse alias alasan-alasan tak beralasan.
3. Belajar terus dari yang ahli
Kejar guru guru menulis di manapun mereka berada. Ke bali, jakarta, jogja, solo, surabaya, bandung, semarang, dst. Kita bisa belajar melalui banyak media. Sekarang bahkan youtube dan kanal kanal webinar mudah kita akses. Manfaatkan.
4. Brain storming
Miliki teman atau rekanan yang bisa diajak berdiskusi dan ngobrolin tulisan kita. Lebih seru lagi kalau kawan brainstorming adalah guru nulis kita atau penulis yang lebih mumpuni. Guru yang baik bisa menggali potensi terbaik kita. Dia tidak memberikan jawaban tapi melempar pertanyaan yang membangkitkan kapasitas kita sendiri dalam menjawabnya.
5. Mengalami. Experience
Jelas, bahwa mengalami akan memberika ruh pada yang kita tulis. Energinya, emosinya, muatan-muatan yang bahkan nir physic bisa turut terbawa saat kita menuangkan kembali pengalaman itu.
Tunggu tanggal mainnya ya!