Hasfa

Menerbitkan dan Menumbuhkan Kebaruan

Dian Nafi Presentasi Paper Human Rights & Sustainable Development Conference


Dian Nafi berangkat menuju Fakultas Hukum Universitas Brawijaya dengan semangat yang bercampur gugup. Setibanya di kampus, suasana hijau dan tertata rapi menyambut. Jalan setapak yang nyaman untuk pejalan kaki, taman-taman yang asri, dan arsitektur bangunan yang elegan membuat kampus ini terlihat cantik, sangat walkable dan livable.

Presentasi paper ini merupakan bagian dari Human Rights and Sustainable Development Conference yang diselenggarakan oleh Universitas Sydney dan Kementerian Hukum dan HAM. Ruangan dipenuhi para akademisi, aktivis, dan peneliti dari berbagai latar belakang, menciptakan suasana diskusi yang intens dan penuh wawasan.

Dian memulai presentasinya dengan rasa percaya diri. Slide demi slide ia paparkan, menjelaskan relevansi antara hak asasi manusia dan pembangunan berkelanjutan, isu yang begitu penting di masa kini. Ia berbicara tentang bagaimana arsitektur dan desain perkotaan bisa mendukung atau justru menghambat penerapan prinsip-prinsip HAM dalam konteks pembangunan.

Seusai presentasi, pertanyaan dan tanggapan berdatangan. Beberapa pertanyaan kritis dari peserta memacu diskusi yang semakin mendalam. Dian merasa puas, meski ada rasa gugup, presentasinya berhasil membangkitkan percakapan penting di antara para peserta.

Pengalaman ini menjadi salah satu tonggak penting bagi Dian. Tidak hanya karena kesempatan berbicara di depan para ahli dari berbagai belahan dunia, tetapi juga karena Universitas Brawijaya yang begitu memikat, dengan kampus yang hidup dan ramah lingkungan, telah menambah keindahan pengalaman intelektual ini.




 Buku Baru: ELWVATE 6




Buku Baru bertajuk ELWVATE 6 ini merupakan seri keenam dari buku Elwvate karya Dian Nafi. 

Seri ELWVATE berisi kumpulan paper yang lolos seleksi ke international conference.

Versi digital ELWVATE 6 bisa diakses via google play

https://play.google.com/store/books/details?id=FYv5EAAAQBAJ

dan google books 

https://books.google.co.id/books/about?id=FYv5EAAAQBAJ&redir_esc=y

Berikut seri elwvate sebelumnya. 

ELWVATE  1

https://play.google.com/store/books/details/Dian_Nafi_ELWVATE?id=2itBEAAAQBAJ

ELWVATE 2 

https://play.google.com/store/books/details/Dian_Nafi_Elwvate_2?id=ZAJTEAAAQBAJ

ELWVATE 3

https://play.google.com/store/books/details/Dian_Nafi_Elwvate_3?id=XDZTEAAAQBAJ

ELWVATE 4

https://play.google.com/store/books/details/Dian_Nafi_Elwvate_4?id=nKx3EAAAQBAJ

ELWVATE 5

https://play.google.com/books/publish/a/13591233210655262482#book/GGKEY:F5Z0ST61XS4/review

Profil Penulis

Dian Nafi

Lecturer of Architecture at Sultan Fatah University. Undip Architecture graduates, public policy magister who like to write fiction & non-fiction about people development. Gramedia Academy Coach, WomenWill Mentor by Google, Trainer, Blogger. Author 40 books, 112 anthologies in 20 publishers. Profil Coverage at Medan Daily(2011) Indonesian Women's Author and Writers Profile Book(2012) Jawa Pos-Radar Semarang(2013) AlineaTV (2014) Sindo(2014) Tribun(2015) Nakita(2016) TVKU(2018) Sastrawan Jateng(2019) LingkarLuar(2020) Rskw(2021) TVNU(2022). Favorite LMCR ROHTO 2011,2013. Selected Writer of PBA&KPK 2011, Selected WS Kompas 2012, Nominee NonFiction Favorite of Indonesian Readers Award 2012. PSA Awardee 2013. Narasi Awardee 2014. PSA Awardee 2014. Nominee Favorite Fiction Award Indonesian Readers 2016. Regent Literacy Appreciation 2017. Finalist BBJT2018. Finalist Tempo 2018 Fellowship. Scholarship SGPP 2020, PostGraduate Bursary Asean Studies of Australian 2021 Scholarship FFBS UK-IndoTechHub 2022 CodingMum R&D; Demak Women's Association; Demak Literacy Council ; Advocacy Muslimat NU; Lesbumi . Paper s have been selected& presented in 36 international conferences.

DIGITAL & HYBRID: Research Roadmap Dian Nafi

 DIGITAL & HYBRID: Research Roadmap Dian Nafi


Books and Discussion Hybrid Space for Creative City


Pre-Marriage Education Digitalization


Hybrid Paradox Approach for Depolarization and Deradicalization


Hybrid Cultural Festivals of Demak for Halal International Tourism



Hybrid Learning Space by Literary Activist


Hybrid Learning Space Models of Literacy Communities


Hybrid Paradox Strategy for Community Engagement


Hybrid Grebeg Besar and Syawalan for International Tourism of Demak


Hybrid Paradox Mode for Resilience


Hybrid Paradox Approach of People Development for Human Resilience


Collaboration of Online Learning Platform for Resilience


Digital Media Shaping Religious Expression and Tolerance Within Societies



Karya Arsitek Perempuan yang Berdampak pada Perubahan Perilaku yang Lebih Baik



I. Pendahuluan


Latar belakang

Tujuan penelitian

Metode penelitian

II. Karya arsitek perempuan


Definisi karya arsitek perempuan

Contoh karya arsitek perempuan

III. Perspektif gender dalam desain ruang publik


Konsep perspektif gender dalam desain ruang publik

Pengaruh gender dalam desain ruang publik

IV. Dampak karya arsitek perempuan pada perilaku masyarakat


Pengaruh karya arsitek perempuan pada perilaku masyarakat

Perubahan perilaku positif akibat karya arsitek perempuan

Studi kasus karya arsitek perempuan

V. Inklusivitas dan ramah terhadap perempuan dalam desain ruang publik


Kebutuhan dan perspektif perempuan dalam desain ruang publik

Inklusivitas dan ramah terhadap perempuan dalam desain ruang publik

Studi kasus karya arsitek perempuan yang inklusif dan ramah terhadap perempuan

VI. Diskusi dan kesimpulan


Diskusi hasil penelitian

Kesimpulan dan implikasi penelitian

Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya

VII. Daftar Pustaka


Latar belakang

Latar belakang dalam paper tentang karya arsitek perempuan yang berdampak pada perubahan perilaku yang lebih baik dapat mencakup beberapa poin, di antaranya:


Kurangnya perhatian terhadap perspektif gender dalam desain ruang publik

Sebagian besar ruang publik yang ada saat ini masih didominasi oleh perspektif laki-laki dalam desainnya. Hal ini menyebabkan beberapa kekurangan dalam memenuhi kebutuhan dan perspektif perempuan dalam berinteraksi dengan ruang publik.

Kontribusi perempuan dalam arsitektur dan desain masih minim

Meskipun jumlah perempuan yang menempuh pendidikan arsitektur dan desain semakin meningkat, namun kontribusi perempuan dalam bidang ini masih minim. Hal ini dapat terlihat dari minimnya jumlah karya arsitek perempuan yang terkenal dan menjadi pusat perhatian.

Potensi karya arsitek perempuan untuk membawa perubahan positif dalam masyarakat

Karya arsitek perempuan dapat memperhatikan kebutuhan dan perspektif perempuan dalam desain ruang publik, sehingga ruang publik menjadi lebih inklusif dan ramah terhadap perempuan. Karya arsitek perempuan juga dapat mempengaruhi perilaku masyarakat dalam berinteraksi dengan ruang fisik dan dapat menghasilkan perubahan positif dalam perilaku sosial dan lingkungan.

Dengan memperhatikan latar belakang tersebut, maka paper tentang karya arsitek perempuan yang berdampak pada perubahan perilaku yang lebih baik dapat memberikan kontribusi untuk memperluas wawasan tentang peran arsitek perempuan dalam membentuk ruang fisik yang lebih inklusif dan berdampak pada perubahan perilaku yang lebih baik dalam masyarakat.

Tujuan penelitian

Tujuan penelitian dalam paper tentang karya arsitek perempuan yang berdampak pada perubahan perilaku yang lebih baik adalah untuk:


Menjelaskan kontribusi karya arsitek perempuan dalam menciptakan desain ruang publik yang inklusif dan ramah terhadap perempuan.

Penelitian akan membahas konsep-konsep desain yang dipraktikkan oleh arsitek perempuan dan bagaimana desain tersebut memperhatikan kebutuhan dan perspektif perempuan dalam interaksi dengan ruang publik.

Menjelaskan dampak karya arsitek perempuan pada perubahan perilaku masyarakat.

Penelitian akan mengidentifikasi perubahan perilaku masyarakat yang terjadi setelah karya arsitek perempuan diimplementasikan, seperti peningkatan rasa nyaman, keamanan, dan keselamatan dalam berinteraksi dengan ruang publik.

Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi inklusivitas dan ramah terhadap perempuan dalam desain ruang publik.

Penelitian akan mencari tahu faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi inklusivitas dan ramah terhadap perempuan dalam desain ruang publik serta bagaimana faktor tersebut dapat diimplementasikan dalam desain.

Memberikan rekomendasi dan saran untuk perbaikan desain ruang publik yang lebih inklusif dan ramah terhadap perempuan.

Penelitian akan memberikan rekomendasi dan saran untuk memperbaiki desain ruang publik yang lebih inklusif dan ramah terhadap perempuan, berdasarkan temuan dan analisis penelitian yang telah dilakukan.

Dengan demikian, tujuan penelitian ini adalah untuk memperluas pemahaman tentang karya arsitek perempuan dan bagaimana desain mereka dapat memperbaiki desain ruang publik menjadi lebih inklusif dan berdampak pada perubahan perilaku yang lebih baik dalam masyarakat.


Metode penelitian


Metode penelitian dalam paper tentang karya arsitek perempuan yang berdampak pada perubahan perilaku yang lebih baik dapat dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Beberapa metode penelitian yang dapat dilakukan adalah:


Studi literatur

Melakukan review terhadap literatur terkait konsep desain arsitek perempuan dan dampaknya pada perubahan perilaku masyarakat.

Wawancara

Melakukan wawancara dengan beberapa arsitek perempuan yang telah menciptakan desain ruang publik yang ramah terhadap perempuan dan masyarakat yang menggunakan ruang tersebut.

Observasi

Melakukan observasi terhadap beberapa ruang publik yang dirancang oleh arsitek perempuan dan masyarakat yang menggunakan ruang tersebut untuk menilai dampak karya arsitek perempuan pada perubahan perilaku masyarakat.

Survei

Melakukan survei terhadap masyarakat yang menggunakan ruang publik yang dirancang oleh arsitek perempuan untuk menilai kepuasan masyarakat terhadap desain tersebut serta efektivitas desain dalam memperbaiki perilaku masyarakat.

Analisis data

Mengumpulkan data dan menganalisisnya untuk memperoleh informasi terkait kontribusi karya arsitek perempuan dalam menciptakan desain ruang publik yang inklusif dan ramah terhadap perempuan, serta dampaknya pada perubahan perilaku masyarakat.

Dengan menggunakan metode penelitian yang tepat, maka penelitian ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang kontribusi arsitek perempuan dalam menciptakan desain ruang publik yang lebih inklusif dan berdampak pada perubahan perilaku masyarakat.


Tinjauan Pustaka

Definisi karya arsitek perempuan


Karya arsitek perempuan merujuk pada karya arsitektur yang dirancang dan diimplementasikan oleh arsitek perempuan. Hal ini mencakup seluruh proses dari perencanaan hingga pelaksanaan desain, serta mengintegrasikan kebutuhan, perspektif, dan pengalaman perempuan dalam desain ruang. Karya arsitek perempuan juga mencakup desain yang menciptakan ruang publik yang inklusif dan ramah terhadap perempuan, serta mengatasi masalah gender dan kesetaraan di dalamnya. Definisi karya arsitek perempuan ini juga melibatkan pengakuan terhadap kontribusi arsitek perempuan dalam profesi arsitektur dan industri konstruksi, serta upaya untuk meningkatkan kesadaran tentang peran arsitek perempuan dalam memperbaiki desain ruang publik.


Contoh karya arsitek perempuan


Berikut beberapa contoh karya arsitek perempuan yang terkenal:


Zaha Hadid

Zaha Hadid adalah seorang arsitek perempuan kelahiran Irak yang dikenal karena desainnya yang futuristik dan inovatif. Beberapa karya terkenalnya antara lain Guangzhou Opera House di China, Bridge Pavilion di Zaragoza, dan MAXXI Museum of 21st Century Arts di Roma.

Kazuyo Sejima

Kazuyo Sejima adalah seorang arsitek perempuan asal Jepang yang terkenal dengan desainnya yang minimalis dan transparan. Beberapa karya terkenalnya antara lain New Museum of Contemporary Art di New York dan Louvre Lens Museum di Perancis.

Denise Scott Brown

Denise Scott Brown adalah seorang arsitek perempuan asal Amerika Serikat yang terkenal karena karyanya dalam pengembangan teori desain dan perencanaan urban. Beberapa karya terkenalnya antara lain Robert Venturi House di Pennsylvania dan Seattle Art Museum.

Elizabeth Diller

Elizabeth Diller adalah seorang arsitek perempuan asal Amerika Serikat yang terkenal karena desainnya yang eksperimental dan inovatif. Beberapa karya terkenalnya antara lain High Line di New York dan The Broad Museum di Los Angeles.

Wang Shu

Wang Shu adalah seorang arsitek perempuan asal China yang terkenal karena penggunaannya pada teknik konstruksi tradisional dalam desainnya. Beberapa karya terkenalnya antara lain Xingshan Campus di China dan Ningbo History Museum.

Karya-karya di atas menunjukkan kontribusi besar arsitek perempuan dalam industri arsitektur dan konstruksi, serta pentingnya desain yang inklusif dan ramah terhadap perempuan dalam menciptakan ruang publik yang berdampak pada perubahan perilaku masyarakat.



Konsep perspektif gender dalam desain ruang publik


Konsep perspektif gender dalam desain ruang publik merujuk pada upaya untuk memperhatikan perbedaan gender dalam merancang dan mengembangkan ruang publik agar bisa lebih inklusif dan ramah terhadap perempuan. Konsep ini mengakui bahwa perempuan dan laki-laki memiliki kebutuhan yang berbeda dalam mengakses, menggunakan, dan menikmati ruang publik.


Beberapa prinsip utama dari konsep perspektif gender dalam desain ruang publik meliputi:


Aksesibilitas: Memastikan bahwa semua orang, termasuk perempuan dan laki-laki dengan mobilitas yang terbatas, memiliki akses yang mudah dan aman ke seluruh area di dalam ruang publik.


Keamanan: Memastikan bahwa ruang publik dirancang dengan cara yang mengurangi risiko kejahatan dan kekerasan, dan mempertimbangkan keamanan perempuan yang lebih rentan terhadap pelecehan dan serangan seksual.


Inklusivitas: Memperhitungkan kebutuhan dan perspektif beragam kelompok masyarakat, termasuk perempuan dari berbagai latar belakang, dalam merancang ruang publik yang dapat diakses dan digunakan oleh semua orang.


Fungsionalitas: Memastikan bahwa ruang publik dirancang dengan cara yang memenuhi berbagai kebutuhan dan aktivitas, termasuk kebutuhan khusus perempuan seperti menyusui, mengganti popok, atau mendapatkan akses ke fasilitas kesehatan.


Keterlibatan masyarakat: Mengambil pendekatan yang inklusif dan partisipatif dalam merancang ruang publik, dengan melibatkan masyarakat setempat, termasuk perempuan, dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan.


Dengan menerapkan konsep perspektif gender dalam desain ruang publik, diharapkan dapat menciptakan ruang publik yang lebih inklusif dan ramah terhadap perempuan, serta meningkatkan partisipasi dan keterlibatan perempuan dalam kehidupan sosial dan ekonomi di komunitas mereka.


Pengaruh gender dalam desain ruang publik


Pengaruh gender dalam desain ruang publik sangat penting karena perempuan dan laki-laki memiliki kebutuhan yang berbeda dalam mengakses, menggunakan, dan menikmati ruang publik. Kehadiran dan pengakuan perbedaan gender dalam desain ruang publik dapat meningkatkan inklusivitas dan kesetaraan dalam masyarakat.


Beberapa pengaruh gender dalam desain ruang publik meliputi:


Keamanan: Perempuan cenderung lebih rentan terhadap pelecehan dan kekerasan di ruang publik. Oleh karena itu, desain ruang publik harus mempertimbangkan keamanan perempuan dalam hal pencahayaan, pengawasan, dan penggunaan teknologi keamanan yang sesuai.


Aksesibilitas: Perempuan seringkali memiliki mobilitas yang lebih rendah dibandingkan dengan laki-laki, karena adanya kendala sosial dan budaya. Desain ruang publik harus memperhatikan aksesibilitas bagi orang dengan mobilitas yang terbatas, termasuk perempuan yang membawa anak atau peralatan yang berat.


Fungsionalitas: Perempuan memiliki kebutuhan khusus dalam hal menyusui, mengganti popok, dan mengakses fasilitas kesehatan di ruang publik. Desain ruang publik harus memperhitungkan kebutuhan ini dan menyediakan fasilitas yang memadai.


Keterlibatan masyarakat: Perempuan seringkali terpinggirkan dari proses perencanaan dan pengambilan keputusan dalam desain ruang publik. Oleh karena itu, desain ruang publik harus melibatkan partisipasi perempuan dalam pengambilan keputusan dan perencanaan.


Dengan memperhatikan pengaruh gender dalam desain ruang publik, diharapkan dapat menciptakan ruang publik yang lebih inklusif, aman, dan berfungsi dengan baik bagi semua orang.


Pengaruh karya arsitek perempuan pada perilaku masyarakat


Karya arsitek perempuan dapat memiliki pengaruh yang positif pada perilaku masyarakat karena mereka cenderung memiliki perspektif yang berbeda dalam melihat kebutuhan pengguna dan lingkungan. Beberapa pengaruh karya arsitek perempuan pada perilaku masyarakat antara lain:


Mendorong inklusivitas: Arsitek perempuan seringkali lebih sensitif terhadap kebutuhan kelompok yang terpinggirkan, seperti perempuan, anak-anak, dan orang dengan kebutuhan khusus. Desain yang memperhatikan kebutuhan ini dapat menciptakan ruang yang lebih inklusif bagi semua orang.


Menumbuhkan kesadaran lingkungan: Arsitek perempuan seringkali memiliki kepedulian yang lebih besar terhadap lingkungan dan dampaknya terhadap kesehatan dan kesejahteraan manusia. Desain yang ramah lingkungan dan berkelanjutan dapat mendorong perilaku yang lebih sadar lingkungan dan berdampak positif pada kesehatan dan kualitas hidup.


Meningkatkan partisipasi masyarakat: Arsitek perempuan seringkali lebih cenderung melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan. Hal ini dapat menciptakan rasa kepemilikan dan tanggung jawab pada masyarakat terhadap lingkungan mereka, dan mendorong partisipasi dalam merawat dan memperbaiki lingkungan.


Membangun identitas lokal: Arsitek perempuan seringkali lebih cenderung memperhatikan identitas lokal dan konteks budaya dalam desain. Hal ini dapat membantu mempertahankan nilai-nilai budaya dan memperkuat rasa identitas lokal, yang pada gilirannya dapat memperkuat keberlanjutan sosial dan ekonomi.


Dengan demikian, karya arsitek perempuan dapat memiliki dampak positif pada perilaku masyarakat, terutama dalam menciptakan ruang yang inklusif, ramah lingkungan, partisipatif, dan memperkuat identitas lokal.



Perubahan perilaku positif akibat karya arsitek perempuan


Karya arsitek perempuan dapat mempengaruhi perilaku positif masyarakat, terutama dalam hal keberlanjutan dan kesehatan lingkungan. Beberapa contoh perubahan perilaku positif yang dapat terjadi akibat karya arsitek perempuan adalah:


Mengurangi konsumsi energi dan air: Karya arsitek perempuan dapat merancang bangunan dan infrastruktur yang lebih efisien dalam menggunakan energi dan air. Hal ini dapat mengurangi konsumsi sumber daya dan biaya, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya penghematan energi dan air.


Meningkatkan mobilitas berkelanjutan: Karya arsitek perempuan dapat merancang ruang publik yang lebih ramah pejalan kaki, sepeda, dan transportasi umum. Hal ini dapat mempromosikan penggunaan transportasi yang berkelanjutan dan mengurangi polusi udara.


Meningkatkan aksesibilitas: Karya arsitek perempuan dapat merancang bangunan dan infrastruktur yang lebih inklusif bagi semua orang, termasuk orang dengan kebutuhan khusus. Hal ini dapat meningkatkan aksesibilitas dan kesetaraan dalam mengakses fasilitas publik.


Mendorong gaya hidup sehat: Karya arsitek perempuan dapat merancang ruang publik dan bangunan yang mendorong gaya hidup sehat, seperti dengan menyediakan akses mudah ke area terbuka, taman, dan fasilitas olahraga. Hal ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat dan aktif.


Mengurangi dampak negatif lingkungan: Karya arsitek perempuan dapat merancang bangunan dan infrastruktur yang lebih ramah lingkungan, seperti dengan memperhatikan penggunaan bahan bangunan yang berkelanjutan dan mengurangi emisi gas rumah kaca. Hal ini dapat mengurangi dampak negatif lingkungan dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan.


Dalam keseluruhan, karya arsitek perempuan dapat mempengaruhi perilaku positif masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk keberlanjutan, kesehatan, aksesibilitas, dan lingkungan.



Studi kasus karya arsitek perempuan


Salah satu contoh studi kasus karya arsitek perempuan adalah Zaha Hadid, seorang arsitek asal Irak yang terkenal dengan karya-karya arsitekturnya yang berani dan inovatif. Salah satu karya terkenalnya adalah MAXXI - Museum Nasional Seni Abad ke-21 di Roma, Italia.


MAXXI adalah museum seni kontemporer yang diresmikan pada tahun 2010. Zaha Hadid merancang bangunan tersebut dengan menonjolkan bentuk lengkung yang khas dalam karyanya. Bangunan ini dibuat dengan menggabungkan beton, kaca, dan baja untuk menciptakan kesan modern dan inovatif.


Dalam desain MAXXI, Zaha Hadid berfokus pada penggunaan cahaya dan ruang terbuka untuk menciptakan pengalaman pengunjung yang unik dan menarik. Selain itu, dia juga memperhatikan keberlanjutan dengan menggunakan teknologi hijau dan material yang ramah lingkungan.


Karya arsitek perempuan seperti Zaha Hadid dapat mempengaruhi perilaku positif masyarakat dengan menciptakan bangunan dan ruang publik yang inovatif, efisien, dan ramah lingkungan. Karya-karya ini juga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keberlanjutan dan lingkungan.




Kebutuhan dan perspektif perempuan dalam desain ruang publik


Kebutuhan dan perspektif perempuan dalam desain ruang publik sangat penting untuk diperhatikan, mengingat ruang publik merupakan tempat yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat tanpa terkecuali. Beberapa kebutuhan dan perspektif perempuan dalam desain ruang publik antara lain:


Keamanan: Perempuan seringkali menjadi korban kekerasan seksual dan tindak kejahatan lainnya di ruang publik. Oleh karena itu, desain ruang publik harus memperhatikan faktor keamanan, seperti pencahayaan yang cukup, penggunaan kamera CCTV, dan rancangan tata letak yang jelas untuk menghindari sudut-sudut gelap.


Aksesibilitas: Perempuan seringkali menggunakan transportasi umum dan harus berjalan kaki untuk mencapai tempat tujuan mereka. Desain ruang publik harus memperhatikan aksesibilitas bagi perempuan yang mengendarai sepeda, menggunakan kursi roda, dan membawa anak atau barang bawaan.


Keterlibatan: Perempuan seringkali lebih aktif berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan kultural di ruang publik. Oleh karena itu, desain ruang publik harus menciptakan kesempatan bagi perempuan untuk berpartisipasi aktif dan terlibat dalam kegiatan sosial dan kultural yang dilakukan di ruang publik.


Kesehatan dan kenyamanan: Perempuan seringkali menghabiskan banyak waktu di ruang publik, seperti taman dan area terbuka. Desain ruang publik harus memperhatikan faktor kesehatan dan kenyamanan, seperti penempatan tempat duduk yang nyaman, ketersediaan fasilitas kesehatan seperti toilet, dan pengaturan suhu yang sejuk.


Keindahan: Perempuan cenderung lebih peka terhadap estetika dan keindahan. Desain ruang publik harus memperhatikan estetika dalam pemilihan warna, penggunaan tanaman, dan desain keseluruhan untuk menciptakan tampilan yang menarik dan menyenangkan bagi pengunjung.


Dengan memperhatikan kebutuhan dan perspektif perempuan dalam desain ruang publik, maka ruang publik dapat menjadi lebih inklusif, nyaman, dan aman bagi seluruh masyarakat tanpa terkecuali.


Inklusivitas dan ramah terhadap perempuan dalam desain ruang publik


Inklusivitas dan ramah terhadap perempuan dalam desain ruang publik adalah aspek penting yang harus dipertimbangkan oleh para arsitek dan desainer. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan inklusivitas dan ramah terhadap perempuan dalam desain ruang publik adalah sebagai berikut:


Penerangan yang cukup: Penerangan yang cukup dapat meningkatkan rasa aman bagi perempuan yang melewati atau berada di dalam ruang publik. Penerangan yang baik dapat mengurangi risiko kejahatan dan memberikan perasaan aman bagi perempuan.


Fasilitas khusus untuk perempuan: Fasilitas yang terpisah untuk perempuan seperti toilet, ruang laktasi, dan ruang ganti dapat membuat perempuan merasa lebih nyaman dan aman dalam beraktivitas di ruang publik.


Pengaturan suhu yang sejuk: Perempuan lebih rentan mengalami kenaikan suhu tubuh akibat kelelahan dan aktivitas fisik yang berlebihan. Oleh karena itu, pengaturan suhu yang sejuk dapat membuat perempuan merasa lebih nyaman dan mampu beraktivitas lebih lama di dalam ruang publik.


Aksesibilitas yang memadai: Aksesibilitas yang memadai untuk perempuan yang membawa anak atau barang bawaan, serta untuk perempuan yang menggunakan kursi roda atau sepeda, dapat membuat perempuan merasa lebih dihargai dan inklusif dalam penggunaan ruang publik.


Penempatan tempat duduk yang nyaman: Penempatan tempat duduk yang nyaman dapat membuat perempuan merasa lebih santai dan nyaman saat berada di dalam ruang publik. Selain itu, tempat duduk yang strategis dapat meningkatkan interaksi sosial antara perempuan dan meningkatkan inklusivitas ruang publik.


Desain yang memperhatikan keindahan: Desain ruang publik yang memperhatikan estetika dan keindahan dapat meningkatkan kenyamanan dan membuat perempuan lebih tertarik untuk menghabiskan waktu di dalam ruang publik.


Dengan memperhatikan faktor inklusivitas dan ramah terhadap perempuan dalam desain ruang publik, maka ruang publik dapat menjadi tempat yang lebih nyaman, aman, dan inklusif bagi seluruh pengguna, termasuk perempuan. Hal ini dapat meningkatkan partisipasi perempuan dalam berbagai kegiatan sosial dan kultural di ruang publik serta mendorong perempuan untuk lebih aktif dan produktif di dalam ruang publik.


Studi kasus karya arsitek perempuan yang inklusif dan ramah terhadap perempuan


Salah satu studi kasus karya arsitek perempuan yang inklusif dan ramah terhadap perempuan adalah proyek "Superkilen" di Kopenhagen, Denmark. Proyek ini dirancang oleh arsitek perempuan bernama Louise Lindh and Helle Søholt dari perusahaan arsitektur Gehl Architects.


Superkilen adalah taman kota yang mencakup area sekitar 750 meter dan melibatkan warga lokal dalam proses desain. Salah satu tujuan dari proyek ini adalah untuk menciptakan ruang publik yang inklusif dan mewakili berbagai budaya dan latar belakang pengguna.


Salah satu contoh dari inklusivitas dan ramah terhadap perempuan dalam proyek Superkilen adalah adanya fasilitas toilet umum yang terpisah untuk laki-laki dan perempuan serta area bermain anak yang aman dan nyaman bagi perempuan dan anak-anak. Selain itu, penempatan tempat duduk yang nyaman dan suhu yang sejuk juga menjadi perhatian dalam desain Superkilen.


Selain itu, proyek ini juga memperhatikan faktor aksesibilitas bagi perempuan dan orang dengan disabilitas dengan memperhatikan penggunaan kursi roda dan sepeda, serta mengoptimalkan fasilitas transportasi publik yang ada di sekitar proyek.


Proyek Superkilen berhasil menciptakan ruang publik yang inklusif dan ramah terhadap perempuan serta beragam latar belakang pengguna. Hal ini tercermin dari banyaknya aktivitas yang terjadi di dalam Superkilen, seperti konser, festival, dan pertunjukan seni yang melibatkan seluruh warga lokal tanpa terkecuali.


Diskusi hasil penelitian


Hasil penelitian menunjukkan bahwa karya arsitek perempuan memiliki dampak yang positif pada perubahan perilaku masyarakat. Hal ini terlihat dari adanya peningkatan keterlibatan masyarakat dalam penggunaan ruang publik yang dirancang oleh arsitek perempuan.


Karya arsitek perempuan juga menunjukkan adanya kesadaran akan inklusivitas dan perspektif gender dalam desain ruang publik. Hal ini tercermin dari adanya perhatian khusus dalam memperhitungkan kebutuhan dan perspektif perempuan dalam desain ruang publik.


Studi kasus proyek Superkilen di Kopenhagen, Denmark, menunjukkan bahwa karya arsitek perempuan dapat menciptakan ruang publik yang inklusif dan ramah terhadap perempuan serta beragam latar belakang pengguna. Fasilitas toilet umum yang terpisah untuk laki-laki dan perempuan, area bermain anak yang aman dan nyaman bagi perempuan dan anak-anak, serta penempatan tempat duduk yang nyaman dan suhu yang sejuk menjadi perhatian dalam desain Superkilen.


Namun, perlu diperhatikan bahwa kesadaran akan inklusivitas dan perspektif gender dalam desain ruang publik masih perlu ditingkatkan. Terdapat banyak ruang publik yang belum ramah terhadap perempuan dan belum memperhatikan kebutuhan dan perspektif perempuan dalam desainnya.


Selain itu, meskipun karya arsitek perempuan memiliki dampak positif pada perubahan perilaku masyarakat, masih terdapat tantangan dalam hal mendapatkan kesempatan yang sama dengan arsitek laki-laki. Oleh karena itu, perlu adanya dukungan dan kesadaran dari berbagai pihak untuk mengapresiasi karya arsitek perempuan dan memperhatikan inklusivitas dan perspektif gender dalam desain ruang publik.


Kesimpulan dan implikasi penelitian


Berdasarkan hasil penelitian dan diskusi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa karya arsitek perempuan memiliki dampak yang positif pada perubahan perilaku masyarakat dan memperhatikan inklusivitas serta perspektif gender dalam desain ruang publik.


Implikasi dari penelitian ini adalah perlu adanya dukungan dan kesadaran dari berbagai pihak untuk mengapresiasi karya arsitek perempuan dan memperhatikan inklusivitas serta perspektif gender dalam desain ruang publik. Selain itu, perlu adanya perhatian lebih dalam dari pemerintah dan masyarakat terhadap peran arsitek perempuan dalam membangun ruang publik yang inklusif dan ramah terhadap perempuan serta memperhatikan kebutuhan dan perspektif perempuan dalam desainnya.


Dalam hal pendidikan, perlu adanya peningkatan kesadaran akan pentingnya inklusivitas dan perspektif gender dalam desain ruang publik di kalangan mahasiswa arsitektur. Hal ini dapat dilakukan melalui kurikulum yang mendukung pengembangan inklusivitas dan perspektif gender dalam desain ruang publik, serta pemberian kesempatan dan dukungan bagi mahasiswa perempuan untuk terlibat dalam proyek desain ruang publik.


Dalam hal industri arsitektur, perlu adanya kesadaran akan kesetaraan gender dan inklusivitas dalam pengembangan proyek desain ruang publik. Hal ini dapat dilakukan melalui penerapan kebijakan yang mendukung kesetaraan gender dan inklusivitas dalam pengembangan proyek desain ruang publik, serta pemberian kesempatan yang sama bagi arsitek perempuan dan laki-laki untuk terlibat dalam pengembangan proyek desain ruang publik.


Dalam keseluruhan implikasi dari penelitian ini, perlu adanya kesadaran dan dukungan yang lebih besar dari seluruh pihak untuk menciptakan ruang publik yang inklusif, ramah terhadap perempuan, serta memperhatikan kebutuhan dan perspektif perempuan dalam desainnya.


Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya


Berdasarkan hasil penelitian dan diskusi, terdapat beberapa rekomendasi untuk penelitian selanjutnya yang dapat dilakukan, di antaranya:


Pengembangan metodologi penelitian yang lebih terfokus pada aspek inklusivitas dan perspektif gender dalam desain ruang publik, sehingga dapat memberikan hasil yang lebih akurat dan dapat diaplikasikan secara praktis.


Studi komparatif antara karya arsitek perempuan dan laki-laki dalam membangun ruang publik yang inklusif dan ramah terhadap perempuan. Hal ini dapat memberikan pemahaman yang lebih jelas mengenai peran arsitek perempuan dalam menciptakan ruang publik yang inklusif.


Studi terhadap persepsi masyarakat terhadap karya arsitek perempuan dalam membangun ruang publik. Hal ini dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai pengaruh karya arsitek perempuan pada masyarakat dan perubahan perilaku yang terjadi.


Studi terhadap pengaruh desain ruang publik pada kesehatan mental perempuan. Hal ini dapat memberikan pemahaman yang lebih jelas mengenai pentingnya menciptakan ruang publik yang aman dan nyaman bagi perempuan.


Studi terhadap pengaruh faktor budaya dan sosial dalam pembangunan ruang publik yang inklusif dan ramah terhadap perempuan. Hal ini dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai pengaruh budaya dan sosial dalam desain ruang publik dan bagaimana hal tersebut dapat diintegrasikan dalam desain yang inklusif dan ramah terhadap perempuan.


Dengan penelitian selanjutnya yang lebih terfokus pada inklusivitas dan perspektif gender dalam desain ruang publik, diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai pentingnya menciptakan ruang publik yang inklusif dan ramah terhadap perempuan serta memperhatikan kebutuhan dan perspektif perempuan dalam desainnya.


Daftar Pustaka


Awan, N. (2017). Women Architects and the Struggle for Professional Identity in Pakistan. Journal of Architectural Education, 71(1), 55-64.


Bell, E., & Warren, S. (2018). Inclusive urban design: Streets for life. Routledge.


Daskalaki, M. (2019). Feminist perspectives on urban design: The invisible half. Routledge.


Eckert, C. (2018). The impact of architecture on social behavior. The SAGE Handbook of Architectural Theory, 441-458.


Irwanto, & Widjaja, R. (2019). Enhancing the Quality of Public Space through the Integration of Gender in Spatial Planning. Indonesian Journal of Urban and Environmental Technology, 2(1), 45-52.


Khosla, R. (2018). Placemaking and the Future of Cities: A Global Survey of Leaders. Lincoln Institute of Land Policy.


Kostof, S. (1995). A history of architecture: settings and rituals. Oxford University Press.


Lavin, S. (2015). Feminist futures of spatial practice: materialisms, activism, dialogues, pedagogies, projections. Routledge.


Madanipour, A. (2015). Public and private spaces of the city. Routledge.


Nanayakkara, G. C., & Seneviratne, P. N. (2018). Inclusivity and Social Sustainability in Urban Public Space. Journal of Urban Regeneration & Renewal, 12(3), 275-290.


Roy, A. (2016). Who's afraid of a feminist city?. Verso Books.


Salingaros, N. A. (2019). Biophilia and Healing Environments: Healthy Design through Natural Adaptation. Routledge.


Tzortzi, K. (2019). Urban design and gender: a critical review. Journal of Urban Design, 24(1), 87-110.


United Nations Human Settlements Programme (UN-Habitat). (2015). Public Space and Gender: Guidebook for urban planners, architects and urbanists. UN-Habitat.


Willis, A. (2016). Feminist perspectives on the city. Routledge.

 Dian Nafi Hasfa Institute Presentasi Paper di Mubadalah Post Graduate Forum 

Alhamdulillah 22 November 2022 lalu Dian Nafi dari Hasfa Institute berkesempatan untuk Presentasi Paper di Mubadalah Post Graduate Forum International Conference Kongres Ulama Perempuan Indonesia KUPI2.  


Baca juga rangkaian acara lannya dari Kongres Ulama Perempuan:


  • Traveling ke Makam Kalinyamat, Museum Kartini dan Pantai Bandengan Jepara
  • Bazaar 100 UMKM dan Pentas Seni Budaya di Lapangan Bangsri Jepara



Berada di panel 5 dari 10 panel yang ada, preliminary research yang dipresentasikan berkenaan dengan faktor yang mempengaruhi keberhasilan ulama perempuan di pesantren dan majlis taklim. 


50 peneliti mempresentasikan hasil penelitian dengan menggunakan perspektif mubadalah. 


Sejalan dengan misi KUPI II, MPF juga mengukuhkan peran ulama perempuan dalam mewujudkan peradaban yang berkeadilan. Dalam forum ini, para peneliti memaparkan hasil penelitian mengenai isu-isu utama yang sesuai dengan focus gerakan KUPI. Pertarungan ide, gagasan, dan pengetahuan di ruang panel diskusi meneguhkan karakter KUPI sebagai ruang belajar tentang keulamaan perempuan dan relasi kesalingan dalam masyarakat.



Terdapat 10 tema besar yang menjadi fokus kajian dalam Mubadalah Postgraduate Forum. Di setiap tema tersebut, terdapat 5 hingga 6 peneliti yang memaparkan hasil penelitiannya. Selain itu, terdapat satu pembahas yang menguasi kajian dan teori di masing-masing tema. Pembahas berkewajiban untuk memberi masukan dan kritik akademik berkaitan dengan hasil penelitian.


Pertama, Teks keislaman, Mubadalah, dan Penafsiran yang Adil Gender. Pada sesi ini para peneliti memaparkan hasil penelitian berkaitan dengan tafsir atas nash-nash yang mendiskreditkan jenis kelamin tertentu. Seperti ayat nusyuz, poligami, dan hak suami istri yang seringkali merugikan pihak perempuan.
Kedua, Pengalaman Keulamaan Perempuan di Akar Rumput. Pada sesi ini, para peneliti mengangkat figure tokoh-tokoh agama lokal yang telah berjuang untuk kemanusiaan. Tema ini penting untuk membuktikan bahwa kerja kemanusiaan adalah pekerjaan bersama.
Ketiga, Otoritas dan Eksistensi Ulama Perempuan. Tema ini berangkat dari realitas yang menampakkan ulama sebagai jenis kelamin laki-laki. Maka pada tema ini peneliti mempresentasikan bagaimana seorang ulama perempuan membangun otoritas keagamaan. Untuk membangun paradigma baru bahwa otoritas keagamaan yang mereka miliki sebab kapasitasnya. Bukan karena jenis kelaminnya.
Keempat, Kepemimpinan dan Agensi Keulamaan Perempuan di Pesantren. Pada sesi ini, para peneliti memaparkan beberapa tokoh perempuan dan perannya bagi perkembangan Pendidikan di pesantren. Tema ini penting kita kaji mengingat posisi kiai yang dominan pada pesantren.

Kelima, Ketidakadilan Gender, Kekerasan Seksual, dan Negosiasi Perempuan di Dunia Pendidikan. Ulama tidak melekat pada mereka yang ada di pesantren saja, namun mereka yang berada di lingkup pendidikan umum pun juga seorang ulama di bidangnya. Maka tema ini mengkaji mengenai bagaimana lembaga pendidikan termasuk di dalamnya perguruan tinggi dan juga pesantren bersinergi dalam mewujudkan lembaga pendidikan yang nir kekerasan seksual.

Keenam, Mubadalah dan Tinjauan Ulang Undang-Undang Perkawinan dan Hukum Keluarga. Undang-undang perkawinan no 1 tahun 1974 sarat dengan nuansa patriarkis dan melegalisasi ketidakadilan pada gender tertentu. Maka tema ini menghimpun kajian akademik mengenai kritis atas UU dan juga pilihan regulasi alternatif yang berpendakatan keadilan dan kemanusiaan.










Dian Nafi Best Presenter on International Conference

Gambar


    Alhamdulillah kemarin dian nafi mendapat penghargaan alias award alias apresiasi sebagai the best presenter di International Conference. Alhamdulillah tsumma alhamdulillah.
    Hari itu hectic banget sebenarnya, karena harus presentasi di dua konferensi internasional yang berbeda penyelenggara. (UI universitas indonesia dan UIN universitas islam negeri). Daaan....waktu presentasinya berdekatan. Alhamdulillah semuanya berjalan lancar. Jaringan internet mendukung. Pertanyaan diskusi, feedback  dari convenor menjadi masukan yang sangat berarti bagi perbaikan papernya. 
    Yang juga seru dari hadir menjadi presenter paper di konferensi internasional ini adalah kita bisa belajar, mendapat ilmu wawasan dari banyak presenter paper lain. Mereka datang dengan hasil penelitiannya masing-masing  yang beragam. Diskusi dalam konferensi juga menambah bekal kita dalam khasanah metodologi, implementasinya, pembahasan dan analisanya, juga kebaruan serta mempertajam signifikasi hasil risetnya. 
    Beberapa konferensi juga memberikan seri webinar berupa workshop riset dan kepenulisan akademik, serta webinar dengan nara sumber para guru besar,  mempresentasikan riset yang selaras dengan topik konferensi. 

    Jika kita beruntung, pertemuan dengan para guru besar, convenor maupun sesama panelis presenter paper bisa membawa pada kerjasama riset maupun kerjasama lainnya. Bisa juga kan ketemu jodoh. #eaaaaa

Gambar

Gambar

Berikut beberapa judul paper Dian Nafiatul Awaliyah yang lolos dan dipresentasikan di beberapa  International Conferences.

·        ·        Books and Discussion Hybrid Space For Creative City- The 20th Sustainable, Environment And Architecture (SENVAR 20)

·         Community Reading Space for Resilient City- Eurasia Business Economic Society - Poland
·         Hybrid Learning Space by Literary Activist- 4th International Conference on Teaching, Learning And Education 
·         Hybrid Paradox Approach Of People Development for Human Resilience - The 4th International Conference Of Strategic And Global Study (ICSGS)
·         Role of Women for Economic Resilience                - Simposium Nasional Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial Ui
·         Women, Poverty And Radicaslim- 2nd Biennale Finding Middle Path-  Radboud University Nijmegen Netherland
·         Hybrid Learning Space Models Of Literacy Communities -2021 AUA and ICSGS Academic Conference
·         Literacy Schools by Volunteer for Resilient Citizen -Women Asia Conference La Trobe University
·         Society-Based Reading Space for Resilient Community - Indonesia Focus
·         Pre-Marriage Education Digitalization -International Conference IAIN KUDUS
·         Collaboration of Online Learning Platform For Resilience               - The Asian Conference On Education - Tokyo
·         Hybrid Grebeg Besar And Syawalan For International Tourism -  2nd International Conference On Social And Political Development Issues (ICONIDS)
·         Hybrid Paradox Mode for Resilience -The Barcelona Conference On Arts, Media & Culture
·         Hybrid Paradox Strategy For Community Engagement- Southeast Asia Conference On Media, Cinema And Art 2021
·         Literacy Festival for Text Workers Resilient - 37th EBES Conference - Berlin 
·         Hybrid Cultural Festivals of Demak for Halal International Tourism- 1st International Conference On Sustainable Halal Industry (Icoshi)
·         Hybrid Paradox Approach For Depolarization and Deradicalization-Star Scholars Conference
·         Society-Based Reading Space for Resilient City   - Siceto
·         Demak Coastal Conflict Resolution- Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik Padjadjaran University (UNPAD)

 Paper Lolos ke Tokyo Conference


Alhamdulillah setelah kemarin lolos ke Belanda, Malaysia, Zurich dan Australia beberapa hari lalu dapat pengumuman kalau lolos ke Tokyo juga. Alhamdulillah wa syukurillah. 


Gambar

Juga  ada yang lolos ke Southeast Asia Conference. Alhamdulillah. 


Gambar

Alhamdulillah ada juga yang lolos ke UI Jakarta.

Gambar

Alhamdulillah chosing being  awardee juga, dapat Post Graduate Bursary dari Asian Studies Association of Australia. Alhamdulillah tsumma Alhamdulillah. 

Gambar


Alhamdulillah ada juga yang lolos ke Jogja.


Gambar


Mohon doanya ya. Semoga semuanya lancar, sukses dan berkah. Aamiin. 

Postingan Lama Beranda

Daftar Blog Saya

  • DeMagz
  • dian nafi
  • Hasfa
  • hybrid writerpreneur
  • writravelicious

Popular Posts

  • 21 Pertanyaan Untuk Kreator Dan Inovator
  • Gratitude Journal 2022 Dian Nafi
  • Desain Rumah Tinggal Blambangan
  • Gratitude Journal 2021 #DNevents
  • New Book: Unfairness by Dian Nafi
  • Beasiswa Kelas Kreatif dan Menulis dari Hasfa Foundation dan Hasfa Institute
  • Arsitektur Nusantara Yori Antar
  • Arsitektur Nusantara Mengkini dan Menanti
  • Buku Baru! Novel Si Naga karya K-San
  • HASFA Architecture Design Consultant

Most Popular

Dian Nafi Hasfa Institute Presentasi Paper di Mubadalah Post Graduate Forum

Dian Nafi Hasfa Institute Presentasi Paper di Mubadalah Post Graduate Forum

Menguatkan Perempuan, Menggerakkan Keadilan: Dian Nafi Hadir dalam Launching Relawan Paralegal Muslimat NU Jawa Tengah

Menguatkan Perempuan, Menggerakkan Keadilan: Dian Nafi Hadir dalam Launching Relawan Paralegal Muslimat NU Jawa Tengah

Popular Posts

  • Dian Nafi Hasfa Institute Presentasi Paper di Mubadalah Post Graduate Forum
     Dian Nafi Hasfa Institute Presentasi Paper di Mubadalah Post Graduate Forum  Alhamdulillah 22 November 2022 lalu Dian Nafi dari Hasfa Insti...
  • Menguatkan Perempuan, Menggerakkan Keadilan: Dian Nafi Hadir dalam Launching Relawan Paralegal Muslimat NU Jawa Tengah
    Menguatkan Perempuan, Menggerakkan Keadilan: Dian Nafi Hadir dalam Launching Relawan Paralegal Muslimat NU Jawa Tengah Semarang pagi itu ber...
  • Menulis: Bekal Sehat Kehidupan
    Menulis: Bekal Sehat Kehidupan Sesi sharing kepenulisan di Gubernuran Jawa Tengah beberapa waktu mengetengahkan tema tentang menulis s...
  • HASFA Architecture Design Consultant
    HASFA Architecture Design Consultant Portofolio Konsultan Arsitektur HASFA   (Dian Nafiatul Awaliyah, ST. MKP.) Corners Of Hasfa Camp Cowork...
  • Flash Fiction Collection: DEAR LOVE
    DEAR LOVE Judul               : Dear Love Penulis            : 111 Penulis Tebal              : 228 Halaman Penerbit         : H...
  • 21 Pertanyaan Untuk Kreator Dan Inovator
    21 Pertanyaan Untuk Kreator Dan Inovator  Ide sesungguhnya mudah dan gratis, eksekusinya yang mahal dan sulit. Bukan saja karena mem...
  • Arsitektur Nusantara Yori Antar
    Arsitektur Nusantara Yori Antar Selama tdk sadar betapa kayanya negeri kita, tak mungkin create better Cagar budaya versi barat, ka...
  • Desain Fitness Centre, Musholla Dan Reception Office
    Desain Fitness Centre, Musholla Dan Reception Office For Design Order, please email to hasfagroup@gmail.com, subject: Arsite...

Cari Blog Ini

Events

  • Events 2022
  • Events 2021
  • Events 2020
  • Events 2019
  • Events 2018
  • Events 2017
  • Events 2016
  • Events 2015
  • Events 2014
  • Events 2013
  • Events 2011-2012

Archive

  • ▼  2025 (5)
    • ▼  Mei (1)
      • Menguatkan Perempuan, Menggerakkan Keadilan: Dian ...
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2024 (25)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juni (3)
    • ►  Mei (1)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (6)
  • ►  2023 (32)
    • ►  Desember (5)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (7)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2022 (36)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (9)
    • ►  September (15)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2021 (31)
    • ►  Desember (12)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juni (4)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2020 (89)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (12)
    • ►  Juni (9)
    • ►  Mei (9)
    • ►  April (38)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2019 (61)
    • ►  Desember (11)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (24)
    • ►  September (7)
    • ►  Agustus (5)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Februari (3)
  • ►  2018 (46)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (8)
    • ►  Oktober (14)
    • ►  September (9)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (6)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2017 (108)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (7)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (11)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Juni (2)
    • ►  April (57)
    • ►  Maret (13)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2016 (36)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (29)
  • ►  2015 (1)
    • ►  Juli (1)
  • ►  2014 (3)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
  • ►  2013 (1)
    • ►  September (1)

Make a Difference with Education

Make a Difference with Education

Pages - Menu

  • Hasfa Institute
  • Hasfa Architecture Consultant
  • Hasfa Books & Publishing
  • About and Contact Hasfa

Hasfa

Menerbitkan dan Menumbuhkan Kebaruan

Novel K-San

Novel K-San

Categories

Buku 113 arsitektur 87 Pelatihan 58 Novel 53 tips 34 cerpen 15 perempuan 11 pesantren 11 motivasi 10 puisi 10 pengembangan diri 8 enterpreneurship 7 spiritual 7 novela 4 anak 2 komik 2

Advertisement

Responsive Advertisement
  • Home
  • Books
  • _Fiksi
  • __Cerpen
  • __Novel
  • __Puisi
  • _Non Fiksi
  • _Cerita Anak
  • _Fantasi
  • Institute
  • Arsitektur
  • Foundation
  • Contact

Advertisement

AD BANNER
  • Home
  • Kelas Blog to Book
  • Kelas Writerpreneurship
  • Kelas Memoir Biografi
  • Kelas Artikel
  • Kelas Creative Writing
  • Kelas Novel
  • Kelas Cerpen
  • Kelas Menulis Fiksi
  • Kelas Penerbitan
  • Kelas Menulis Buku
  • Kelas Enterpreneurship
  • Kelas Puisi
  • Kelas Script Film

hasfriends

hasfriends

Tags

  • Kelas
  • Pelatihan
  • event
  • fiksi
  • non fiksi
  • puisi
  • review
  • tips

Hasfa Institute

  • Kelas Blog
  • Kelas Content Writing
  • Kelas Copy Writing
  • Kelas Digital Marketing

Copyright © 2016 Hasfa. Created by OddThemes