Hasfa

Menerbitkan dan Menumbuhkan Kebaruan

 Justice from the Ground Up: Reflections on My New Book




When we think about justice, we often picture courtrooms, judges, and thick books of law. But for many women in Indonesia, justice doesn’t begin there. It begins in small, everyday spaces: a village hall where a paralegal patiently explains someone’s rights, a rented house that doubles as a safe space, or a WhatsApp group where survivors quietly seek advice.

These are the stories that inspired my new book, Co-Producing Justice: Grassroots Paralegals, Safe Spaces, and Women’s Empowerment in Indonesia.

The book explores how women and communities are building an ecosystem of justice that is not only legal, but also spatial and social. It highlights the powerful role of Muslimat NU paralegals who guide neighbors through complex legal systems, the importance of safe houses and consultation rooms as infrastructures of dignity, and the ways state–civil society partnerships can transform governance.

One of the key insights I share is that justice is not only about punishment—it is about protection, empowerment, and co-creation. Survivors are not just passive recipients of aid; they are leaders and decision-makers shaping their own futures.

Why does this matter? Because the challenges faced in Indonesia are not unique. Across the Global South, communities are asking how justice can be made accessible, safe, and culturally resonant. Indonesia’s story offers valuable lessons: how faith-based organizations can innovate justice, how digital tools are opening new pathways, and how women’s agency transforms entire communities.

I hope this book will serve as both a reflection and an invitation:
✨ A reflection on how far we’ve come in reimagining justice.
✨ An invitation to scholars, policymakers, and activists to join in co-creating a future where justice truly belongs to everyone.

If you’re curious, passionate, or working in the fields of gender justice, law, or community empowerment—I invite you to explore Co-Producing Justice and walk alongside the women and communities who are transforming silence into strength.

Read the book at google play book

also available at google books 

bit.ly/DianNafi


 


Setiap penelitian selalu berangkat dari pertanyaan. Namun, sering kali data yang kita kumpulkan terasa kering—seperti angka-angka tanpa nyawa. Padahal di balik angka, ada cerita. Ada pengalaman yang bisa memperkaya pemahaman kita tentang manusia dan dunia sosial.

Di sinilah Narrative Inquiry hadir.

Metode riset ini membantu peneliti menggali cerita dari partisipan, lalu menafsirkannya sebagai sumber pengetahuan yang bernilai. Dengan pendekatan naratif, penelitian bukan hanya sekadar laporan akademik, tetapi juga jendela untuk memahami pengalaman manusia dengan lebih mendalam.

Apa Itu Narrative Inquiry?

Secara sederhana, Narrative Inquiry adalah metode penelitian kualitatif yang berfokus pada kisah hidup seseorang. Cerita-cerita yang dikumpulkan bukan hanya menjadi data, tapi juga jantung dari penelitian.

Metode ini banyak digunakan di bidang pendidikan, psikologi, kesehatan, bahkan studi budaya—karena ia mampu menangkap nuansa, emosi, dan makna yang sering hilang dalam data kuantitatif.

Mengapa Penting untuk Dipelajari?

Bagi mahasiswa yang sedang menulis skripsi atau tesis, Narrative Inquiry bisa menjadi metode yang lebih dekat dengan manusia—sehingga proses penelitian terasa lebih hidup.
Bagi dosen atau peneliti, metode ini membuka peluang untuk menghasilkan riset yang tidak hanya akademis, tapi juga humanis dan menyentuh.

Belajar Narrative Inquiry dengan Mudah

Untuk Anda yang ingin mendalami metode ini, kini tersedia:

📘 Buku "Metode Riset Narrative Inquiry"
– Menjelaskan dasar-dasar konsep, langkah teknis, hingga contoh aplikasinya dalam penelitian nyata.

bisa dibeli via google play book
https://play.google.com/store/books/details/dian_nafi_Meruang_Cerita?id=cZ53EQAAQBAJ

atau via google book
http://books.google.com/books/about?id=cZ53EQAAQBAJ



🎓 Kursus Online Narrative Inquiry
– Membimbing Anda langkah demi langkah, mulai dari menyusun pertanyaan riset, teknik wawancara naratif, hingga menulis hasil penelitian yang kaya makna.

link kursusnya 
https://www.udemy.com/course/metode-riset-narative-enquiry/

Keduanya dirancang agar siapa pun—baik mahasiswa, dosen, maupun peneliti—bisa memahami Narrative Inquiry tanpa kebingungan.

Meneliti Bukan Hanya Mengumpulkan Data

Pada akhirnya, penelitian adalah tentang manusia. Narrative Inquiry mengajarkan kita untuk lebih peka, lebih mendengar, dan lebih menghargai pengalaman hidup orang lain.

🌿 Dengan belajar metode ini, Anda tidak hanya menghasilkan penelitian, tetapi juga menyuarakan kisah-kisah yang layak untuk didengar.



 


Pernahkah kamu merasakan, ada kalimat yang begitu lama berdiam di kepalamu, menunggu waktu yang tepat untuk lahir di halaman kosong?
Pernahkah kamu membayangkan, bagaimana jika kalimat itu bukan hanya mengisi lembar buku harian, tapi juga mengisi rekening bankmu?

Itulah yang saya rasakan bertahun-tahun lalu. Menulis, bagi saya, awalnya adalah pelarian—cara mengurai perasaan dan pikiran yang terlalu sempit jika hanya disimpan di dada. Saya menulis di buku tulis bekas, di sela-sela kuliah, di pojok kafe, bahkan di sudut pasar saat menunggu pesanan. Tidak pernah terlintas sedikit pun, bahwa kebiasaan ini bisa menjadi profesi yang menopang hidup.

Namun, hidup punya caranya sendiri untuk memberi kejutan. Cerpen pertama yang saya kirimkan ke sebuah media lokal dimuat, dan dari situlah semuanya bergulir. Honor kecil dari cerita itu saya gunakan untuk membeli buku tulis baru dan segelas kopi yang lebih enak. Saya tidak sadar, itu adalah bibit pertama dari perjalanan menuju writerpreneurship—sebuah perjalanan menggabungkan passion menulis dengan keterampilan wirausaha.

Menulis Lebih dari Sekadar Hobi

Banyak orang menganggap menulis hanyalah kegiatan hobi, bahkan sering kali “mewah” karena memerlukan waktu dan energi yang cukup. Tapi saya percaya, menulis adalah keterampilan yang bisa dikelola layaknya bisnis. Seperti usaha lainnya, menulis butuh strategi, branding, dan tentu saja keberanian untuk memasarkan diri.

Kenyataannya, karya yang baik tidak selalu ditemukan pembaca, kecuali kita yang membawanya ke hadapan mereka. Di sinilah mindset writerpreneur menjadi penting: kita tidak hanya menciptakan karya, tapi juga mengemas, memasarkan, dan memonetisasi karya tersebut.

Dari Buku ke Kelas

Saya menuliskan pengalaman, metode, dan strategi ini dalam buku Writerpreneurship. Buku ini bukan hanya memuat teori, tetapi juga contoh-contoh nyata, termasuk kegagalan yang saya alami—karena dari situlah pembelajaran paling berharga datang.

Di buku itu, saya mengurai hal-hal seperti:

  • Bagaimana menemukan ide yang bernilai jual

  • Cara membangun audiens pembaca

  • Langkah-langkah mengubah tulisan menjadi produk komersial

  • Teknik pemasaran karya di era digital

  • Menjalin kolaborasi yang menguntungkan

Buku ini menjadi pijakan untuk membuka kelas Writerpreneurship, di mana saya bisa berinteraksi langsung dengan para peserta, membedah karya mereka, dan memberi panduan personal. Bagi saya, kelas ini adalah ruang belajar bersama. Saya pun masih belajar dari pengalaman para peserta, dari cara mereka memandang dunia dan memproses cerita.

Mengubah Tulisan Menjadi Sumber Penghasilan

Salah satu kisah yang selalu saya ingat adalah seorang peserta yang awalnya ragu ikut kelas karena merasa tulisannya “biasa saja”. Ia tidak pernah mempublikasikan karyanya, apalagi menjualnya. Setelah kelas, ia memberanikan diri membuat e-book berisi kumpulan esai, memasarkan di media sosial, dan dalam dua bulan, ia berhasil menjual ratusan eksemplar digital.

Itu mengingatkan saya, bahwa writerpreneurship bukan soal siapa yang paling berbakat, tapi siapa yang paling konsisten belajar dan bertindak.

Mindset yang Harus Dimiliki

Untuk menjadi writerpreneur, ada beberapa mindset yang menurut saya wajib dimiliki:

  1. Profesionalisme — Menulis dengan komitmen waktu dan kualitas, sama seriusnya seperti pekerjaan lain.

  2. Ketekunan — Karya pertama mungkin tidak laku, tapi itu bukan akhir.

  3. Keberanian — Tidak semua orang akan menyukai karyamu, tapi itu tidak boleh menghentikan langkahmu.

  4. Keterbukaan — Mau belajar strategi baru, terutama di pemasaran digital.

Mengundang Kamu dalam Perjalanan Ini

Buku Writerpreneurship adalah panduan yang saya tulis dengan sepenuh hati, berdasarkan pengalaman nyata dan wawancara dengan para penulis yang sukses menghidupi diri dari karyanya. Sementara kelas Writerpreneurship adalah ruang interaktif, tempat kita belajar, bertanya, dan saling menginspirasi.

Kalau kamu pernah bertanya: “Bisakah saya hidup dari menulis?” — jawabannya adalah, bisa. Tapi seperti menanam pohon, butuh proses, perawatan, dan strategi yang tepat.

Mari kita belajar bersama.
📚 Buku Writerpreneurship → Beli di Google Play Books
🎓 Kelas Writerpreneurship → Ikuti di Udemy

Karena menulis adalah menanam masa depan. Dan masa depanmu, bisa jadi, dimulai dari satu halaman yang kamu tulis hari ini.


Menguatkan Perempuan, Menggerakkan Keadilan: Dian Nafi Hadir dalam Launching Relawan Paralegal Muslimat NU Jawa Tengah

Semarang pagi itu berselimut semangat pemberdayaan. Bertempat di kompleks Gubernuran Jawa Tengah, Jalan Pahlawan, sebuah gerakan baru resmi diluncurkan: Relawan Paralegal Muslimat NU Jawa Tengah. Gerakan ini menjadi tonggak penting bagi perempuan-perempuan yang tak hanya ingin mendampingi, tapi juga berdiri kokoh sebagai penjaga keadilan di akar rumput.

Di tengah para tokoh perempuan, aktivis, akademisi, dan kader Muslimat NU dari berbagai daerah, hadir pula Dian Nafi—penulis, arsitek, sekaligus penggerak sosial yang selama ini dikenal aktif dalam isu-isu kemanusiaan dan budaya. Kehadiran Dian memberi warna tersendiri. Ia bukan hanya penonton, tetapi turut menyatu dalam semangat kolektif yang mengalir dalam forum tersebut.

“Paralegal adalah wajah lain dari keberanian perempuan,” ujar Dian. “Ketika kita bisa hadir untuk sesama, menyuarakan yang tertindas, dan memahami hukum dengan hati yang berpihak, kita sedang membangun masa depan yang lebih adil.”

Launching ini bukan hanya seremoni. Ia adalah awal dari gerakan yang akan menjangkau desa-desa, kampung-kampung, dan keluarga-keluarga yang selama ini kerap tak terjangkau oleh layanan hukum formal. Dengan pelatihan, pendampingan, dan edukasi, para relawan paralegal ini akan menjadi pelita kecil di tengah tantangan hukum yang sering rumit dan tidak ramah pada perempuan dan anak.

Dian Nafi, yang banyak menulis tentang perempuan, keadilan sosial, dan spiritualitas, melihat momentum ini sebagai panggilan zaman. “Ini bukan hanya tentang hukum, tapi tentang keberanian kolektif perempuan untuk bangkit, belajar, dan bertindak,” tuturnya.

Dengan balutan nuansa hijau khas Muslimat NU dan semangat solidaritas, acara ini menjadi bukti nyata: bahwa perempuan bisa menjadi pelindung, penuntun, dan pembaharu—bukan hanya dalam rumah tangga, tapi juga dalam kehidupan sosial dan hukum.

Jilbab: Pilihan, Tekanan, atau Eksistensi?




“Kenapa kamu pakai jilbab?”

Pertanyaan itu muncul di DM Instagram Laila setelah ia mengunggah foto OOTD terbarunya. Bukan dari haters atau akun anonim, tapi dari temannya sendiri.

Laila terdiam. Jawabannya apa, ya?

Karena agama? Iya. Tapi dia juga suka mix & match gaya hijab yang trendi.
Karena keluarga? Mungkin. Ibunya selalu bilang jilbab itu kewajiban.
Karena lingkungan? Bisa jadi. Di kampus, teman-temannya banyak yang berhijab.
Karena branding diri? Hmm... nggak munafik, jadi hijabers di media sosial memang bisa mendatangkan cuan.

Laila tertawa kecil. Jilbab ternyata bukan sekadar kain yang menutup kepala, tapi juga ruang negosiasi identitas.

Di dunia yang serba cepat ini, jilbab sudah bukan sekadar simbol keagamaan. Ia juga bagian dari budaya, fashion, industri, bahkan perlawanan. Ada yang mengenakannya karena pilihan, ada yang merasa terpaksa, ada yang menjadikannya statement feminisme, dan ada yang harus berjuang melawannya di negara yang melarang jilbab.

Jadi, pertanyaannya bukan lagi "Kenapa kamu pakai jilbab?"
Tapi lebih ke "Bagaimana jilbab membentuk siapa dirimu?"

📖 "Jilbab dalam Hybrid Paradox: Tradisi, Modernitas, dan Identitas Muslimah" membahas fenomena jilbab dari berbagai sudut—agama, budaya, tren, kapitalisme, hingga digitalisasi identitas Muslimah.

Bukan buku yang menghakimi, tapi yang membuka wawasan.

Kamu siap untuk melihat jilbab dari perspektif yang lebih luas?

Link untuk mendapatkan bukunya:

di google play books

https://play.google.com/store/books/details?id=nAdMEQAAQBAJ

di google books

http://books.google.com/books/about?id=nAdMEQAAQBAJ


#Jilbab #HybridParadox #GenZMuslim #IdentitasMuslimah #Hijabers #SelfDiscovery

 

Membangun Masa Depan yang Tangguh: Kisah di Balik Lima Buku Tentang Perubahan Iklim

Di dunia yang berubah begitu cepat ini, kita sering merasa kecil dan tak berdaya. Badai semakin kuat, suhu semakin panas, dan cuaca semakin tak terduga. Namun, di balik semua tantangan ini, ada kekuatan luar biasa yang muncul—kekuatan pengetahuan, kreativitas, dan kebersamaan. Itulah yang saya temukan dalam perjalanan menulis Climate Series, lima buku yang mengungkap tantangan dan solusi terkait perubahan iklim, serta peran kita dalam menciptakan dunia yang lebih baik.

1. Sustainable Solutions in Built Development – Membangun dengan Hati
Pembangunan sering kali dianggap sebagai musuh keberlanjutan, tetapi dalam buku pertama ini, saya menemukan bagaimana arsitektur dan infrastruktur bisa menjadi pahlawan. Buku ini mengisahkan tentang solusi hijau, inovasi dalam desain, dan bagaimana kita bisa membangun dengan hati—menghormati alam dan sumber daya yang terbatas, sambil merancang masa depan yang ramah lingkungan.

2. The Role of Society in Climate Change Adaptation – Masyarakat sebagai Pendorong Perubahan
Terkadang, kita lupa bahwa perubahan dimulai dari bawah—dari komunitas-komunitas yang berani melangkah maju. Dalam buku kedua, saya menyoroti kekuatan masyarakat dalam menghadapi dampak perubahan iklim. Dari inisiatif lokal hingga gerakan global, buku ini membawa kita pada perjalanan luar biasa tentang bagaimana solidaritas dan kolaborasi dapat menciptakan solusi adaptasi yang efektif.

3. The Impact of Climate Change to Built Environment – Menghadapi Kerusakan, Membangun Kembali
Bangunan dan infrastruktur adalah saksi bisu dari perubahan iklim. Buku ini menceritakan bagaimana dampak perubahan iklim telah merubah cara kita memandang dan merancang ruang-ruang hidup kita. Dari banjir hingga suhu ekstrem, setiap tantangan ini menjadi peluang untuk membangun tempat yang lebih aman dan tangguh untuk masa depan.

4. Climate-Resilient Built Environments – Ketangguhan di Tengah Badai
Kota dan bangunan yang kita huni perlu lebih dari sekadar estetika—mereka harus mampu bertahan dalam menghadapi badai. Buku keempat dalam seri ini menggali cara-cara inovatif untuk merancang dan membangun ruang yang tahan terhadap perubahan iklim. Dari teknologi ramah lingkungan hingga strategi perencanaan kota yang lebih cerdas, ini adalah panggilan untuk menciptakan kota yang tidak hanya indah, tetapi juga tahan banting.

5. Policies and Regulations for Sustainable Development – Kebijakan yang Menuntun Perubahan
Tidak ada perubahan besar tanpa kebijakan yang mendasari. Buku terakhir dalam seri ini mengungkapkan bagaimana kebijakan global dan lokal memainkan peran penting dalam pembangunan berkelanjutan dan adaptasi perubahan iklim. Dari perjanjian internasional seperti Paris Agreement hingga kebijakan nasional yang mendorong energi terbarukan, buku ini memberikan gambaran tentang bagaimana regulasi dapat menjadi alat untuk menciptakan perubahan nyata di dunia kita.


Kelima buku ini adalah panggilan untuk kita semua—untuk bertindak, beradaptasi, dan membangun dunia yang lebih baik. Mereka adalah kisah dari berbagai sudut pandang, namun dengan satu tujuan yang sama: menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan, lebih adil, dan lebih ramah iklim.

Saya mengundang Anda untuk bergabung dalam perjalanan ini. Mari kita bersama-sama memahami tantangan yang kita hadapi, merayakan inovasi yang ada, dan berkomitmen untuk perubahan yang lebih baik. Dengan setiap halaman, kita semakin dekat pada dunia yang lebih tangguh dan penuh harapan.

#ClimateSeries #Sustainability #ClimateAction #GreenBuilding #ClimateResilience #FutureCities

Happy Climate Day!

 Memahami Keberlanjutan di Tengah Perubahan Iklim


Ada satu pertanyaan yang selalu terngiang di benak saya: Bagaimana kita bisa hidup di dunia yang terus berubah tanpa kehilangan esensi kemanusiaan kita? Pertanyaan itu terus tumbuh, berakar dalam hati, dan akhirnya membawa saya pada sebuah perjalanan untuk menemukan jawabannya.

Perjalanan itu berawal dari rasa gelisah saat melihat dampak perubahan iklim yang begitu nyata. Desa-desa kecil di pesisir tenggelam perlahan, perempuan-perempuan di wilayah terpencil harus berjalan berkilo-kilometer hanya untuk air bersih, dan kelompok-kelompok rentan sering kali terabaikan dalam diskusi besar tentang solusi. Saya tahu, kita tidak hanya membutuhkan teknologi canggih untuk mengatasi perubahan ini; kita juga butuh keadilan, inklusi, dan kemanusiaan dalam setiap langkah kita.

Di sinilah lahir ide untuk menulis Social and Economic Sustainability in the Face of Climate Change. Buku ini bukan sekadar kumpulan data dan teori, tetapi sebuah refleksi dari suara-suara yang sering kali tidak terdengar. Dalam setiap halamannya, ada cerita tentang perempuan yang berjuang melindungi desanya dari banjir, tentang komunitas yang bersatu untuk menciptakan kebijakan lokal yang adil, dan tentang bagaimana harapan tetap hidup di tengah tantangan.

Saya percaya, pembangunan berkelanjutan bukan hanya tentang menjaga lingkungan. Itu adalah soal keberanian untuk memastikan setiap orang—apa pun gender, latar belakang, atau status sosialnya—dapat berdiri sejajar dalam menghadapi masa depan. Buku ini membawa pesan bahwa keadilan iklim tidak bisa dipisahkan dari keadilan sosial.

Menulis buku ini adalah pengalaman yang penuh emosi. Setiap cerita yang saya temukan, setiap data yang saya pelajari, selalu mengingatkan saya akan hal yang sama: kita punya tanggung jawab untuk menciptakan dunia yang lebih baik, bukan hanya untuk diri kita, tetapi juga untuk generasi mendatang.

Kini, saya ingin berbagi perjalanan ini dengan Anda. Buku ini adalah ajakan untuk membuka mata, hati, dan pikiran kita. Saya ingin Anda merasakan apa yang saya rasakan—keinginan yang membara untuk membuat perubahan, sekecil apa pun langkah kita.

Mari, bersama-sama, kita wujudkan dunia yang lebih inklusif, adil, dan berkelanjutan. Perubahan dimulai dari kesadaran, dan mungkin, hanya mungkin, buku ini bisa menjadi awalnya. 🌱

#KeadilanIklim #InklusiSosial #Keberlanjutan #PerubahanIklim #GenderEquality

Happy Climate Day!

Book Title:

Social and Economic Sustainability in the Face of Climate Change: Focus on gender, social inclusion and climate justice in development.


Get the ebook here:

https://play.google.com/store/books/details?id=fl83EQAAQBAJ

https://books.google.co.id/books/about?id=fl83EQAAQBAJ&redir_esc=y

https://bit.ly/climatejusticesosec

https://bit.ly/climatesosec

HASFA Architecture Design Consultant



Portofolio Konsultan Arsitektur HASFA  (Dian Nafiatul Awaliyah, ST. MKP.)

  1. Corners Of Hasfa Camp Coworking Space
  2. Desain Pool Area (Kolam Renang)
  3. Desain Fitness Centre, Musholla Dan Reception Office
  4. Desain Unit Villa Jepara Type C
  5. Desain Unit Villa Jepara Type B
  6. Desain Unit Villa Jepara Type A
  7. Desain Interior Ruang Makan Dan Ruang Keluarga
  8. Desain Resto Jl Semarang Demak
  9. Desain Rumah Tinggal Puri Anjasmoro
  10. Desain Kawasan Villa Jepara
  11. Desain Rumah Tinggal Bulusan
  12. Desain Rumah Dan Klinik Rin
  13. Desain Interior Rumah Tinggal Karanganyar
  14. Desain Ruang Kerja
  15. Desain Kantor Kalibanteng
  16. Desain Rumah Tinggal Tlogosari
  17. Desain Kantor Mangkang
  18. Desain Rumah Tinggal Blambangan
  19. Desain Rumah Tinggal Gondang
  20. Desain Interior Rumah Tinggal Gajah Mungkur
  21. Desain Renovasi Dan Interior Resto Sambara
  22. Desain Rumah Tinggal Genuk
  23. Dede's Design
  24. Desain Rumah Tinggal Betokan
  25. Desain Rumah Tinggal Nurihsan
  26. Desain Rumah Tinggal Pondok Raden Fattah
  27. Desain Masjid Suruh
  28. Desain Masjid Salatiga
  29. Desain Rumah Tinggal Bandung
  30. Desain Resto Dan Kafe Marta
  31. Desain Rumah Tinggal Purwodadi
  32. Desain Interior Resto Sriwijaya
  33. Desain Renovasi Rumah Tinggal Sakura Garden
  34. Desain Dan Pengerjaan Ruko Lamongan
  35. Portofolio Hasfa Design
  36. Architecture Design Consultant Profile
  37. Desain Open Resto Ngaliyan
  38. Desain Dan Pengerjaan Rumah Tinggal Lamongan
  39. Desain Rumah Kost Sendagguwo Baru
  40. Desain Rumah Kost Ngesrep
  41. Desain Rumah Tinggal Jangli
  42. Desain Resto Gayam
  43. Desain Dan Pengerjaan Interior Dapur Krakatau
  44. Desain Rumah Tinggal Bukit Mulia
  45. Desain Dan Pengerjaan Konstruksi Ruko Bendan
  46. Desain Kafe Amarta
  47. Desain Rumah Tinggal Malang
  48. Desain Villa Tembalang
  49. Desain Rumah Tinggal Wologito
  50. Desain Rumah Tinggal Pudak Payung
  51. Desain Dan Pengerjaan Interior Warung Taman Sriwijaya
  52. Desain Kawasan PesantrenPreneur
  53. Desain rumah tinggal Depok
  54. Desain Ruko Saf
  55. Desain Renovasi Rumah Tinggal Kenan
  56. Desain Rumah Tinggal Sunjo
  57. Desain Rumah Tinggal Deny
  58. Desain Kawasan Kampus Sekolah
  59. Desain Musholla
  60. Desain Hall Wedding Centre
  61. Desain Sekolah TPQ
  62. Desain Ruko 
  63. Desain Kawasan Rumah Sakit 
  64. Desain Kawasan Pemancingan
  65. Desain Kawasan Pesantren Mahasiswa
  66. Desain Coliving Wetan
  67. Desain Coliving Grahash

 

*


Untuk konsultasi dan pemesanan desain arsitektur, silakan email hasfagroup@gmail.com, subject: pesan desain arsitektur. 

portofolio: bit.ly/arsitekhasfa


Office:

Hasfa Group 
Jl. Cempaka 8/D3 Perum Wiku 2 Demak 
Phone: 081328767574
Website: www.hasfa.co.id 
Email: hasfagroup@gmail.com
Line: diannafi57

Dian Nafi Presentasi Paper Human Rights & Sustainable Development Conference


Dian Nafi berangkat menuju Fakultas Hukum Universitas Brawijaya dengan semangat yang bercampur gugup. Setibanya di kampus, suasana hijau dan tertata rapi menyambut. Jalan setapak yang nyaman untuk pejalan kaki, taman-taman yang asri, dan arsitektur bangunan yang elegan membuat kampus ini terlihat cantik, sangat walkable dan livable.

Presentasi paper ini merupakan bagian dari Human Rights and Sustainable Development Conference yang diselenggarakan oleh Universitas Sydney dan Kementerian Hukum dan HAM. Ruangan dipenuhi para akademisi, aktivis, dan peneliti dari berbagai latar belakang, menciptakan suasana diskusi yang intens dan penuh wawasan.

Dian memulai presentasinya dengan rasa percaya diri. Slide demi slide ia paparkan, menjelaskan relevansi antara hak asasi manusia dan pembangunan berkelanjutan, isu yang begitu penting di masa kini. Ia berbicara tentang bagaimana arsitektur dan desain perkotaan bisa mendukung atau justru menghambat penerapan prinsip-prinsip HAM dalam konteks pembangunan.

Seusai presentasi, pertanyaan dan tanggapan berdatangan. Beberapa pertanyaan kritis dari peserta memacu diskusi yang semakin mendalam. Dian merasa puas, meski ada rasa gugup, presentasinya berhasil membangkitkan percakapan penting di antara para peserta.

Pengalaman ini menjadi salah satu tonggak penting bagi Dian. Tidak hanya karena kesempatan berbicara di depan para ahli dari berbagai belahan dunia, tetapi juga karena Universitas Brawijaya yang begitu memikat, dengan kampus yang hidup dan ramah lingkungan, telah menambah keindahan pengalaman intelektual ini.




 Buku Baru ELWVATE 7



Buku ELWVATE 7 adalah buku seri ketujuh dari buku Elwvate karya Dian Nafi. 

Seri ELWVATE berisi kumpulan paper yang lolos seleksi ke international conference

Berikut beberapa buku seri elwvate sebelumnya. 

ELWVATE  1

https://play.google.com/store/books/details/Dian_Nafi_ELWVATE?id=2itBEAAAQBAJ

ELWVATE 2 

https://play.google.com/store/books/details/Dian_Nafi_Elwvate_2?id=ZAJTEAAAQBAJ

ELWVATE 3

https://play.google.com/store/books/details/Dian_Nafi_Elwvate_3?id=XDZTEAAAQBAJ

ELWVATE 4

https://play.google.com/store/books/details/Dian_Nafi_Elwvate_4?id=nKx3EAAAQBAJ

ELWVATE 5

https://play.google.com/store/books/details?id=1Jf5EAAAQBAJ&pli=1

ELWVATE 6

https://play.google.com/store/books/details?id=FYv5EAAAQBAJ

Versi digital ELWVATE 7 bisa diakses via google play

https://play.google.com/store/books/details?id=FIz7EAAAQBAJ

Versi digital ELWVATE 7 bisa diakses via  google books 

https://books.google.co.id/books/about?id=FIz7EAAAQBAJ&redir_esc=y


ADA KURSUSNYA

Ikuti juga kursus online pelatihan menulis paper atau artikel untuk dikirim ke call paper international conference atau dikirim ke jurnal. 

Berikut linknya >> https://www.udemy.com/course/menulis-paper

penulis buku Seri Elwvate dan trainer menulis:

Dian Nafi, Lulusan Arsitektur Undip, suka travelling dan menulis fiksi, non fiksi seputar keislaman, kepesantrenan, kewanitaan, parenting, enterpreneurship, pengembangan diri. Coach Gramedia Academy, Mentor WomenWill by Google, Fasilitator GapuraDigital by Google, Trainer Hasfa Camp, Public Speaker. Author 28 buku dan 86 antologi di 17 penerbit Indonesia. Profilnya dimuat di Harian Analisa Medan (2011) Buku Profil Perempuan Pengarang dan Penulis Indonesia (KosaKataKita, 2012) Jawa Pos-Radar Semarang (2013) Alinea TV (2014) Koran Sindo (2014) Tribun Jateng (2015) Nakita (2016) TVKU (2018) Pemenang Favorit LMCR ROHTO 2011 dan 2013. Penulis Terpilih WS Kepenulisan PBA dan KPK 2011, Penulis Terpilih WS Cerpen Kompas 2012, Nominee Non Fiksi Favorit Anugerah Pembaca Indonesia 2012. PSA Awardee 2013. Bulan Narasi Awardee 2014. PSA Awardee 2014. Nominee Fiksi Favorit Anugerah Pembaca Indonesia 2016. Penerima Apresiasi Literasi Dari Bupati 2017. Menang Seleksi Lomba Balai Bahasa JawaTengah 2018. Finalis Fellowship IBT Tempo 2018. Selected Writer For InternationalConference at Netherland 2019. Pegiat banyak komunitas diannafihasfa@gmail.com

 Multi Disiplin Research Roadmap Dian Nafi


Menyambung beberapa postingan sebelumnya, tentang beberapa bidang yang menjadi ketertarikan dian nafi (terdiri atas 12 sektor/bidang), berikut beberapa roadmap riset yang terkait.

WOMEN, GENDER, FAMILY, YOUTH, CHILDREN

https://www.dian-nafi.com/2024/01/research-roadmap-dian-nafi-women-family.html




PRESERVATION, HERITAGE

https://www.dian-nafi.com/2024/01/preservation-research-roadmap-dian-nafi.html




COLLABORATION

https://www.dian-nafi.com/2024/01/research-roadmap-dian-nafi-collaboration.html




LITERACY, WRITING, BOOKS, EDUCATION

https://www.hasfa.co.id/2024/01/research-roadmap-dian-nafi-literacy.html




DIGITAL, HYBRID

https://www.hasfa.co.id/2024/01/digital-hybrid-research-roadmap-dian.html



CREATIVITY, PARADOX

https://www.hasfa.co.id/2024/01/research-roadmap-dian-nafi-creativity.html




CITY, URBAN, ARCHITECTURE

https://www.writravelicious.com/2024/01/research-roadmap-dian-nafi-city-urban.html




ECOLOGY, COASTAL

https://www.writravelicious.com/2024/01/ecology-research-roadmap-dian-nafi.html




RELIGIOUSM

https://www.writravelicious.com/2024/01/research-roadmap-dian-nafi-religiousm.html




COMMUNITY, SOCIETY

https://www.demagz.web.id/2024/01/research-roadmap-dian-nafi-community.html





DEMAK

https://www.demagz.web.id/2024/01/demak-research-roadmap-dian-nafi.html



CULTURE

https://www.demagz.web.id/2024/01/research-roadmap-dian-nafi-culture.html



ENTERPRENEURSHIP, ECONOMY

https://www.hybridwriterpreneur.com/2024/01/research-roadmap-dian-nafi.html

SPACE

https://www.hybridwriterpreneur.com/2024/01/space-research-roadmap-dian-nafi.html



RESILIENCE

https://www.hybridwriterpreneur.com/2024/01/research-roadmap-dian-nafi-resilience.html



UNDANGAN KOLABORASI:

Teman-teman yang mau kolaborasi, bisa hubungi dian nafi via DM instagram/ IG @diannafi 

atau wa.me/6281328767574



Research Roadmap Dian Nafi: Creativity, Paradox

 Research Roadmap Dian Nafi: Creativity, Paradox


Books and Discussion Hybrid Space for Creative City


Ecopreneurship by Youth Communities


Fostering Creativity and Collaboration through Art and Culture Space Design



Hybrid Paradox Approach for Depolarization and Deradicalization



Hybrid Paradox Strategy for Community Engagement


Hybrid Paradox Mode for Resilience


Hybrid Paradox Approach of People Development for Human Resilience


Postingan Lama Beranda

Daftar Blog Saya

  • DeMagz
  • dian nafi
  • Hasfa
  • hybrid writerpreneur
  • writravelicious

Popular Posts

  • 21 Pertanyaan Untuk Kreator Dan Inovator
  • Gratitude Journal 2022 Dian Nafi
  • Desain Rumah Tinggal Blambangan
  • Gratitude Journal 2021 #DNevents
  • Arsitektur Nusantara Mengkini dan Menanti
  • Arsitektur Nusantara Yori Antar
  • HASFA Architecture Design Consultant
  • New Book: Unfairness by Dian Nafi
  • Buku Baru! Novel Si Naga karya K-San
  • Buku Seri Ulama Perempuan by Dian Nafi

Most Popular

 Justice from the Ground Up: Reflections on My New Book

Justice from the Ground Up: Reflections on My New Book

21 Pertanyaan Untuk Kreator Dan Inovator

21 Pertanyaan Untuk Kreator Dan Inovator

Popular Posts

  • Justice from the Ground Up: Reflections on My New Book
     Justice from the Ground Up: Reflections on My New Book When we think about justice , we often picture courtrooms, judges, and thick books ...
  • 21 Pertanyaan Untuk Kreator Dan Inovator
    21 Pertanyaan Untuk Kreator Dan Inovator  Ide sesungguhnya mudah dan gratis, eksekusinya yang mahal dan sulit. Bukan saja karena mem...
  • Buku Elwvate Seri 3 by Dian Nafi Awaliyah
     Buku Elwvate Seri 3 by Dian Nafi Awaliyah Alhamdulillah, menyusul terbitnya seri 1 dan 2 buku ELWVATE by dian nafi, berikut buku ELWVATE se...
  • New Book: Unfairness by Dian Nafi
      New Book: Unfairness by Dian Nafi Buku Baru: Unfairness by Dian Nafi tadinya memiliki empat alternatif cover. Ada yang covernya ungu biru ...
  • Menggali Cerita, Menemukan Makna: Belajar Riset dengan Narrative Inquiry
      Setiap penelitian selalu berangkat dari pertanyaan. Namun, sering kali data yang kita kumpulkan terasa kering—seperti angka-angka tanpa ny...
  • Kemarahan Yang Putus Asa
     Kemarahan Yang Putus Asa Ada banyak sekali bentuk kemarahan yang timbul akibat peristiwa-peristiwa yang membangkitkan sisi emosional kita. ...
  • Arsitektur Nusantara Yori Antar
    Arsitektur Nusantara Yori Antar Selama tdk sadar betapa kayanya negeri kita, tak mungkin create better Cagar budaya versi barat, ka...
  • Buku Seri Ulama Perempuan by Dian Nafi
     Buku Seri Ulama Perempuan by Dian Nafi Alhamdulillahi robbil alamiin. Selama satu minggu full kemarin dian nafi dan tim hasfa institute had...

Cari Blog Ini

Events

  • Events 2022
  • Events 2021
  • Events 2020
  • Events 2019
  • Events 2018
  • Events 2017
  • Events 2016
  • Events 2015
  • Events 2014
  • Events 2013
  • Events 2011-2012

Archive

  • ▼  2025 (9)
    • ▼  Agustus (3)
      • Justice from the Ground Up: Reflections on My New ...
      • Menggali Cerita, Menemukan Makna: Belajar Riset de...
      • Menulis, Menghidupi: Perjalanan Menuju Writerprene...
    • ►  Juli (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2024 (25)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juni (3)
    • ►  Mei (1)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (6)
  • ►  2023 (32)
    • ►  Desember (5)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (7)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2022 (36)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (9)
    • ►  September (15)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2021 (31)
    • ►  Desember (12)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juni (4)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2020 (89)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (12)
    • ►  Juni (9)
    • ►  Mei (9)
    • ►  April (38)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2019 (61)
    • ►  Desember (11)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (24)
    • ►  September (7)
    • ►  Agustus (5)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Februari (3)
  • ►  2018 (46)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (8)
    • ►  Oktober (14)
    • ►  September (9)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (6)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2017 (108)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (7)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (11)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Juni (2)
    • ►  April (57)
    • ►  Maret (13)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2016 (36)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (29)
  • ►  2015 (1)
    • ►  Juli (1)
  • ►  2014 (3)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
  • ►  2013 (1)
    • ►  September (1)

Make a Difference with Education

Make a Difference with Education

Pages - Menu

  • Hasfa Institute
  • Hasfa Architecture Consultant
  • Hasfa Books & Publishing
  • About and Contact Hasfa

Hasfa

Menerbitkan dan Menumbuhkan Kebaruan

Novel K-San

Novel K-San

Categories

Buku 115 arsitektur 87 Pelatihan 58 Novel 53 tips 34 cerpen 15 perempuan 11 pesantren 11 motivasi 10 puisi 10 pengembangan diri 8 enterpreneurship 7 spiritual 7 novela 4 anak 2 komik 2

Advertisement

Responsive Advertisement
  • Home
  • Books
  • _Fiksi
  • __Cerpen
  • __Novel
  • __Puisi
  • _Non Fiksi
  • _Cerita Anak
  • _Fantasi
  • Institute
  • Arsitektur
  • Foundation
  • Contact

Advertisement

AD BANNER
  • Home
  • Kelas Blog to Book
  • Kelas Writerpreneurship
  • Kelas Memoir Biografi
  • Kelas Artikel
  • Kelas Creative Writing
  • Kelas Novel
  • Kelas Cerpen
  • Kelas Menulis Fiksi
  • Kelas Penerbitan
  • Kelas Menulis Buku
  • Kelas Enterpreneurship
  • Kelas Puisi
  • Kelas Script Film

hasfriends

hasfriends

Tags

  • Kelas
  • Pelatihan
  • event
  • fiksi
  • non fiksi
  • puisi
  • review
  • tips

Hasfa Institute

  • Kelas Blog
  • Kelas Content Writing
  • Kelas Copy Writing
  • Kelas Digital Marketing

Copyright © 2016 Hasfa. Created by OddThemes