Hasfa

Menerbitkan dan Menumbuhkan Kebaruan


Menguatkan Perempuan, Menggerakkan Keadilan: Dian Nafi Hadir dalam Launching Relawan Paralegal Muslimat NU Jawa Tengah

Semarang pagi itu berselimut semangat pemberdayaan. Bertempat di kompleks Gubernuran Jawa Tengah, Jalan Pahlawan, sebuah gerakan baru resmi diluncurkan: Relawan Paralegal Muslimat NU Jawa Tengah. Gerakan ini menjadi tonggak penting bagi perempuan-perempuan yang tak hanya ingin mendampingi, tapi juga berdiri kokoh sebagai penjaga keadilan di akar rumput.

Di tengah para tokoh perempuan, aktivis, akademisi, dan kader Muslimat NU dari berbagai daerah, hadir pula Dian Nafi—penulis, arsitek, sekaligus penggerak sosial yang selama ini dikenal aktif dalam isu-isu kemanusiaan dan budaya. Kehadiran Dian memberi warna tersendiri. Ia bukan hanya penonton, tetapi turut menyatu dalam semangat kolektif yang mengalir dalam forum tersebut.

“Paralegal adalah wajah lain dari keberanian perempuan,” ujar Dian. “Ketika kita bisa hadir untuk sesama, menyuarakan yang tertindas, dan memahami hukum dengan hati yang berpihak, kita sedang membangun masa depan yang lebih adil.”

Launching ini bukan hanya seremoni. Ia adalah awal dari gerakan yang akan menjangkau desa-desa, kampung-kampung, dan keluarga-keluarga yang selama ini kerap tak terjangkau oleh layanan hukum formal. Dengan pelatihan, pendampingan, dan edukasi, para relawan paralegal ini akan menjadi pelita kecil di tengah tantangan hukum yang sering rumit dan tidak ramah pada perempuan dan anak.

Dian Nafi, yang banyak menulis tentang perempuan, keadilan sosial, dan spiritualitas, melihat momentum ini sebagai panggilan zaman. “Ini bukan hanya tentang hukum, tapi tentang keberanian kolektif perempuan untuk bangkit, belajar, dan bertindak,” tuturnya.

Dengan balutan nuansa hijau khas Muslimat NU dan semangat solidaritas, acara ini menjadi bukti nyata: bahwa perempuan bisa menjadi pelindung, penuntun, dan pembaharu—bukan hanya dalam rumah tangga, tapi juga dalam kehidupan sosial dan hukum.

Jilbab: Pilihan, Tekanan, atau Eksistensi?




“Kenapa kamu pakai jilbab?”

Pertanyaan itu muncul di DM Instagram Laila setelah ia mengunggah foto OOTD terbarunya. Bukan dari haters atau akun anonim, tapi dari temannya sendiri.

Laila terdiam. Jawabannya apa, ya?

Karena agama? Iya. Tapi dia juga suka mix & match gaya hijab yang trendi.
Karena keluarga? Mungkin. Ibunya selalu bilang jilbab itu kewajiban.
Karena lingkungan? Bisa jadi. Di kampus, teman-temannya banyak yang berhijab.
Karena branding diri? Hmm... nggak munafik, jadi hijabers di media sosial memang bisa mendatangkan cuan.

Laila tertawa kecil. Jilbab ternyata bukan sekadar kain yang menutup kepala, tapi juga ruang negosiasi identitas.

Di dunia yang serba cepat ini, jilbab sudah bukan sekadar simbol keagamaan. Ia juga bagian dari budaya, fashion, industri, bahkan perlawanan. Ada yang mengenakannya karena pilihan, ada yang merasa terpaksa, ada yang menjadikannya statement feminisme, dan ada yang harus berjuang melawannya di negara yang melarang jilbab.

Jadi, pertanyaannya bukan lagi "Kenapa kamu pakai jilbab?"
Tapi lebih ke "Bagaimana jilbab membentuk siapa dirimu?"

📖 "Jilbab dalam Hybrid Paradox: Tradisi, Modernitas, dan Identitas Muslimah" membahas fenomena jilbab dari berbagai sudut—agama, budaya, tren, kapitalisme, hingga digitalisasi identitas Muslimah.

Bukan buku yang menghakimi, tapi yang membuka wawasan.

Kamu siap untuk melihat jilbab dari perspektif yang lebih luas?

Link untuk mendapatkan bukunya:

di google play books

https://play.google.com/store/books/details?id=nAdMEQAAQBAJ

di google books

http://books.google.com/books/about?id=nAdMEQAAQBAJ


#Jilbab #HybridParadox #GenZMuslim #IdentitasMuslimah #Hijabers #SelfDiscovery

Mengurai Paradox: Menemukan Jalan Baru dalam Keberlanjutan



Ketika kita membicarakan keberlanjutan, apa yang terlintas di benak kita? Mungkin gambaran tentang hutan hijau, energi terbarukan, atau janji perusahaan besar untuk mengurangi jejak karbon mereka. Namun, di balik narasi indah itu, ada kenyataan yang lebih kompleks—sebuah paradoks yang sering kali tak kita sadari.

Di satu sisi, dunia mendorong pertumbuhan ekonomi tanpa henti. Inovasi, teknologi, dan investasi hijau berkembang pesat. Namun, di sisi lain, lingkungan terus mengalami degradasi, limbah energi terbarukan menumpuk, dan masyarakat rentan justru semakin tersingkir dari ekosistem keberlanjutan yang ideal. Inilah yang disebut sebagai Hybrid Paradox of Sustainability—sebuah ironi di mana solusi yang ditawarkan justru melahirkan tantangan baru.

Melampaui Narasi Greenwashing

Buku ini bukan hanya sekadar membahas keberlanjutan dari sudut pandang idealisme. Sebaliknya, ia membongkar berbagai kontradiksi yang terjadi di lapangan. Apakah perusahaan benar-benar peduli dengan lingkungan atau hanya sekadar strategi pemasaran? Bagaimana kita bisa memastikan bahwa energi hijau benar-benar ramah lingkungan, bukan sekadar berganti wajah dari satu bentuk eksploitasi ke bentuk lainnya?

Dari industri mode hingga pertambangan rare earth yang menopang teknologi hijau, dari smart cities yang menyisakan jejak karbon hingga kebijakan keberlanjutan yang seringkali bias terhadap kepentingan tertentu—buku ini menggali lebih dalam, menelusuri dilema dan menawarkan perspektif yang lebih jujur.

Mengintegrasikan Kearifan Lokal dengan Pendekatan Modern

Salah satu kritik terbesar terhadap model keberlanjutan global adalah dominasi pendekatan Barat yang sering mengabaikan kearifan lokal dan tradisi masyarakat adat. Padahal, banyak komunitas di dunia telah menerapkan praktik keberlanjutan selama berabad-abad—mulai dari sistem irigasi subak di Bali hingga konsep permaculture di berbagai belahan dunia.

Buku ini mencoba menghadirkan hybrid model, yaitu sebuah pendekatan yang tidak hanya mengandalkan inovasi teknologi dan kebijakan global, tetapi juga mengakui serta mengadopsi strategi keberlanjutan berbasis komunitas dan tradisi lokal. Karena keberlanjutan bukan hanya soal teknologi tinggi, tetapi juga soal pola pikir, etika, dan keseimbangan.

Dari Paradoks ke Sinergi: Apa yang Bisa Kita Lakukan?

Buku ini bukan sekadar kritik, tetapi juga menawarkan solusi konkret. Bagaimana individu, bisnis, dan pemerintah dapat bekerja sama menciptakan kebijakan yang lebih adaptif? Bagaimana kita bisa keluar dari jebakan greenwashing dan benar-benar berkontribusi pada perubahan yang lebih berkelanjutan?

Melalui analisis yang mendalam, studi kasus nyata, dan refleksi kritis, Hybrid Paradox of Sustainability mengajak kita berpikir ulang, mempertanyakan, dan merancang ulang pendekatan kita terhadap keberlanjutan. Karena di tengah paradoks yang ada, masih ada jalan menuju sinergi—jalan menuju masa depan yang benar-benar hijau, adil, dan berkelanjutan.

🌱 Siapkah kita membangun masa depan yang lebih jujur dan inklusif? Temukan jawabannya dalam buku ini! 🚀✨

Berikut link bukunya di google play book

https://play.google.com/store/books/details?id=7hVJEQAAQBAJ

tersedia juga di google book

http://books.google.com/books/about?id=7hVJEQAAQBAJ


 Meneliti Arsitektur dan Lingkungan Binaan: Buku Panduan yang Wajib Dibaca!



Bagi mahasiswa, akademisi, dan praktisi arsitektur, melakukan penelitian bukan sekadar mengumpulkan data dan menyusun laporan. Lebih dari itu, penelitian adalah tentang memahami ruang, manusia, dan bagaimana keduanya berinteraksi dalam lingkungan binaan. Tapi, bagaimana caranya meneliti arsitektur dengan metode yang tepat?

Buku "Metodologi Penelitian Arsitektur dan Lingkungan Binaan" hadir sebagai panduan yang akan membantu Anda menyusun penelitian yang tidak hanya sistematis tetapi juga relevan dengan perkembangan zaman.

Kenapa Buku Ini Penting?

Melakukan penelitian di bidang arsitektur berbeda dengan penelitian di bidang lain. Tidak hanya berkaitan dengan angka dan data teknis, tetapi juga menyangkut pengalaman manusia, budaya, sejarah, serta aspek keberlanjutan. Oleh karena itu, memahami metodologi penelitian dengan pendekatan yang tepat sangatlah penting.

Buku ini tidak hanya menjelaskan berbagai metode penelitian, tetapi juga memberikan wawasan tentang tren terbaru dalam arsitektur, mulai dari sustainability, teknologi digital, hingga smart cities.

Apa Saja yang Dibahas?

Buku ini dirancang agar mudah dipahami, mulai dari konsep dasar hingga penerapan praktis. Berikut beberapa topik utama yang dibahas:

🔹 Paradigma dalam Penelitian Arsitektur – Memahami cara berpikir dalam riset, mulai dari pendekatan positivisme hingga fenomenologi.

🔹 Pendekatan Penelitian – Apakah Anda lebih suka analisis angka yang jelas dan terukur? Atau lebih tertarik menggali makna dan pengalaman manusia dalam ruang? Buku ini mengupas tuntas pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan mixed methods dalam penelitian arsitektur.

🔹 Teknik Pengumpulan Data – Menjelaskan berbagai metode seperti observasi langsung, wawancara, kuesioner, studi literatur, hingga eksperimen.

🔹 Analisis Data dan Pemanfaatan Teknologi – Memanfaatkan software seperti SPSS untuk statistik, NVivo untuk analisis kualitatif, hingga GIS dan BIM untuk pemetaan arsitektural.

🔹 Strategi Publikasi Ilmiah – Bagaimana cara menerbitkan penelitian di jurnal atau konferensi internasional? Buku ini akan membantu Anda memahami etika publikasi dan menghindari jebakan plagiarisme.

Siapa yang Akan Mendapat Manfaat dari Buku Ini?

📌 Mahasiswa arsitektur yang sedang menyusun skripsi atau tesis
📌 Dosen dan akademisi yang ingin memperdalam metodologi penelitian
📌 Peneliti yang ingin mengeksplorasi teknik analisis data terbaru
📌 Praktisi arsitektur yang ingin mengaplikasikan penelitian dalam desain dan pembangunan

Kesimpulan

Jika Anda ingin menyusun penelitian yang solid, memiliki fondasi teori yang kuat, serta bisa dipublikasikan di jurnal ilmiah atau diterapkan dalam praktik nyata, maka buku "Metodologi Penelitian Arsitektur dan Lingkungan Binaan" ini adalah referensi yang tidak boleh dilewatkan.

Yuk, mulai riset arsitektur dengan cara yang lebih terstruktur dan berdampak! 📖✨

📌 Apa tantangan terbesar yang pernah Anda hadapi dalam melakukan penelitian arsitektur? Bagikan pengalaman Anda di kolom komentar! 🚀

LINK BUKUNYA: 

https://play.google.com/store/books/details?id=k4RIEQAAQBAJ

http://books.google.com/books/about?id=k4RIEQAAQBAJ


Commoning in Hybrid Paradox Perspective: Menavigasi Tradisi dan Modernitas



Mengapa Commoning Penting?

Di tengah gempuran kapitalisme dan privatisasi, praktik commoning—berbagi sumber daya secara kolektif—menjadi solusi untuk menjaga kesejahteraan sosial. Commoning telah ada sejak lama dalam berbagai bentuk, mulai dari pengelolaan lahan pertanian tradisional hingga komunitas digital yang berbagi pengetahuan secara terbuka. Namun, bagaimana praktik ini bertahan di era modern yang penuh paradoks?

Hybrid Paradox dalam Commoning

Dalam buku terbaru Commoning in Hybrid Paradox Perspective, kita diajak untuk memahami bagaimana praktik berbagi sumber daya menghadapi tantangan besar akibat ketegangan antara nilai tradisional dan modernitas. Hybrid Paradox adalah kondisi di mana dua sistem yang tampak bertentangan tetap hidup berdampingan, menciptakan tantangan sekaligus peluang baru. Dalam konteks commoning, ini mencakup:

  • Konflik antara sistem kepemilikan komunal dan privatisasi.
  • Ketegangan antara kebijakan pemerintah dan inisiatif masyarakat.
  • Integrasi teknologi dalam praktik berbagi sumber daya.

Studi Kasus: Urban vs Rural Commoning

Buku ini juga mengulas berbagai studi kasus tentang bagaimana commoning diterapkan dalam komunitas urban dan rural:

  • Komunitas Urban: Inisiatif ruang publik bersama, co-working space berbasis komunitas, serta gerakan berbagi pangan di perkotaan.
  • Komunitas Rural: Pengelolaan hutan adat, sistem pertanian berbasis komunal seperti Subak di Bali, serta praktik gotong royong di desa.

Setiap studi kasus menunjukkan bagaimana masyarakat beradaptasi dengan perubahan sosial dan ekonomi sambil mempertahankan nilai-nilai berbagi.

Masa Depan Commoning: Apa yang Bisa Kita Lakukan?

Buku ini tidak hanya membahas teori, tetapi juga menawarkan strategi konkret untuk mempertahankan dan mengembangkan commoning di era digital. Beberapa pendekatan yang disarankan meliputi: ✅ Kolaborasi antara komunitas dan pemerintah. ✅ Pemanfaatan teknologi secara inklusif. ✅ Penguatan kebijakan yang mendukung pengelolaan kolektif sumber daya.

Dapatkan Bukunya Sekarang!

Commoning in Hybrid Paradox Perspective adalah panduan wajib bagi akademisi, aktivis sosial, dan siapa saja yang tertarik dengan konsep berbagi sumber daya di era modern.

📖 Tersedia sekarang! Jangan lewatkan wawasan mendalam tentang bagaimana kita bisa membangun masyarakat yang lebih adil dan berkelanjutan.

📢 Bagikan pemikiran Anda di kolom komentar! Apakah praktik commoning masih relevan di dunia modern? 🤔


Oh ya, dapatkan bukunya di google play book https://play.google.com/store/books/details?id=QKNHEQAAQBAJ 

ada juga di google book http://books.google.com/books/about?id=QKNHEQAAQBAJ

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

Daftar Blog Saya

  • DeMagz
  • dian nafi
  • Hasfa
  • hybrid writerpreneur
  • writravelicious

Popular Posts

  • 21 Pertanyaan Untuk Kreator Dan Inovator
  • Gratitude Journal 2022 Dian Nafi
  • Desain Rumah Tinggal Blambangan
  • Gratitude Journal 2021 #DNevents
  • New Book: Unfairness by Dian Nafi
  • Beasiswa Kelas Kreatif dan Menulis dari Hasfa Foundation dan Hasfa Institute
  • Arsitektur Nusantara Yori Antar
  • Arsitektur Nusantara Mengkini dan Menanti
  • Buku Baru! Novel Si Naga karya K-San
  • HASFA Architecture Design Consultant

Most Popular

Dian Nafi Hasfa Institute Presentasi Paper di Mubadalah Post Graduate Forum

Dian Nafi Hasfa Institute Presentasi Paper di Mubadalah Post Graduate Forum

Menguatkan Perempuan, Menggerakkan Keadilan: Dian Nafi Hadir dalam Launching Relawan Paralegal Muslimat NU Jawa Tengah

Menguatkan Perempuan, Menggerakkan Keadilan: Dian Nafi Hadir dalam Launching Relawan Paralegal Muslimat NU Jawa Tengah

Popular Posts

  • Dian Nafi Hasfa Institute Presentasi Paper di Mubadalah Post Graduate Forum
     Dian Nafi Hasfa Institute Presentasi Paper di Mubadalah Post Graduate Forum  Alhamdulillah 22 November 2022 lalu Dian Nafi dari Hasfa Insti...
  • Menguatkan Perempuan, Menggerakkan Keadilan: Dian Nafi Hadir dalam Launching Relawan Paralegal Muslimat NU Jawa Tengah
    Menguatkan Perempuan, Menggerakkan Keadilan: Dian Nafi Hadir dalam Launching Relawan Paralegal Muslimat NU Jawa Tengah Semarang pagi itu ber...
  • Menulis: Bekal Sehat Kehidupan
    Menulis: Bekal Sehat Kehidupan Sesi sharing kepenulisan di Gubernuran Jawa Tengah beberapa waktu mengetengahkan tema tentang menulis s...
  • HASFA Architecture Design Consultant
    HASFA Architecture Design Consultant Portofolio Konsultan Arsitektur HASFA   (Dian Nafiatul Awaliyah, ST. MKP.) Corners Of Hasfa Camp Cowork...
  • Flash Fiction Collection: DEAR LOVE
    DEAR LOVE Judul               : Dear Love Penulis            : 111 Penulis Tebal              : 228 Halaman Penerbit         : H...
  • 21 Pertanyaan Untuk Kreator Dan Inovator
    21 Pertanyaan Untuk Kreator Dan Inovator  Ide sesungguhnya mudah dan gratis, eksekusinya yang mahal dan sulit. Bukan saja karena mem...
  • Arsitektur Nusantara Yori Antar
    Arsitektur Nusantara Yori Antar Selama tdk sadar betapa kayanya negeri kita, tak mungkin create better Cagar budaya versi barat, ka...
  • Desain Pool Area (Kolam Renang)
    Desain Pool Area (Kolam Renang) For Design Order, please email to hasfagroup@gmail.com, subject: Arsitektu...

Cari Blog Ini

Events

  • Events 2022
  • Events 2021
  • Events 2020
  • Events 2019
  • Events 2018
  • Events 2017
  • Events 2016
  • Events 2015
  • Events 2014
  • Events 2013
  • Events 2011-2012

Archive

  • ▼  2025 (5)
    • ▼  Mei (1)
      • Menguatkan Perempuan, Menggerakkan Keadilan: Dian ...
    • ►  Maret (3)
      • Jilbab: Pilihan, Tekanan, atau Eksistensi?
      • Mengurai Paradox: Menemukan Jalan Baru dalam Keber...
      • Meneliti Arsitektur dan Lingkungan Binaan: Buku Pa...
    • ►  Februari (1)
      • Commoning in Hybrid Paradox Perspective: Menavigas...
  • ►  2024 (25)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juni (3)
    • ►  Mei (1)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (6)
  • ►  2023 (32)
    • ►  Desember (5)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (7)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2022 (36)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (9)
    • ►  September (15)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2021 (31)
    • ►  Desember (12)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juni (4)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2020 (89)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (12)
    • ►  Juni (9)
    • ►  Mei (9)
    • ►  April (38)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2019 (61)
    • ►  Desember (11)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (24)
    • ►  September (7)
    • ►  Agustus (5)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Februari (3)
  • ►  2018 (46)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (8)
    • ►  Oktober (14)
    • ►  September (9)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (6)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2017 (108)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (7)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (11)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Juni (2)
    • ►  April (57)
    • ►  Maret (13)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2016 (36)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (29)
  • ►  2015 (1)
    • ►  Juli (1)
  • ►  2014 (3)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
  • ►  2013 (1)
    • ►  September (1)

Make a Difference with Education

Make a Difference with Education

Pages - Menu

  • Hasfa Institute
  • Hasfa Architecture Consultant
  • Hasfa Books & Publishing
  • About and Contact Hasfa

Hasfa

Menerbitkan dan Menumbuhkan Kebaruan

Novel K-San

Novel K-San

Categories

Buku 113 arsitektur 87 Pelatihan 58 Novel 53 tips 34 cerpen 15 perempuan 11 pesantren 11 motivasi 10 puisi 10 pengembangan diri 8 enterpreneurship 7 spiritual 7 novela 4 anak 2 komik 2

Advertisement

Responsive Advertisement
  • Home
  • Books
  • _Fiksi
  • __Cerpen
  • __Novel
  • __Puisi
  • _Non Fiksi
  • _Cerita Anak
  • _Fantasi
  • Institute
  • Arsitektur
  • Foundation
  • Contact

Advertisement

AD BANNER
  • Home
  • Kelas Blog to Book
  • Kelas Writerpreneurship
  • Kelas Memoir Biografi
  • Kelas Artikel
  • Kelas Creative Writing
  • Kelas Novel
  • Kelas Cerpen
  • Kelas Menulis Fiksi
  • Kelas Penerbitan
  • Kelas Menulis Buku
  • Kelas Enterpreneurship
  • Kelas Puisi
  • Kelas Script Film

hasfriends

hasfriends

Tags

  • Kelas
  • Pelatihan
  • event
  • fiksi
  • non fiksi
  • puisi
  • review
  • tips

Hasfa Institute

  • Kelas Blog
  • Kelas Content Writing
  • Kelas Copy Writing
  • Kelas Digital Marketing

Copyright © 2016 Hasfa. Created by OddThemes