Ethnographic Field Notes

Ethnographic Field Notes

Zoominar Leiden Ethnographic Field Notes kemarin memasuki bagian terakhir setelah 7 seri sebelumnya sukses digelar.


Baca juga:
Zoominar Riset Etnografi
Menulis Riset dengan Metoda Etnografi

Zoominar Penelitian sastra


Berikut beberapa rangkuman sesi terakhir ini:

Kadang kita nggak tahu mana data penting dan tidak. Setelah 1 tahun baru nyadar, lah knapa data kemarin tidak diambil, tidak dipakai padahal ternyata penting.

Beda #fenomenologi dan #etnografi? Hampir sama Fenomenologi berangkat dr fenomena. Knapa itu tjd dst Memori peneliti, kdg kalau capek berpengaruh juga

Riset bisa berbulan2
Tema utama muncul,dilist dulu Saat mengolah data,bisa kacau banget, perlu penelusuran temuan2nya berdasarkan list tema utama Tdk pakai tool tertentu Mentranskrip sebagian dg bantuan alumni sosioliologi Tdk semua krn terlalu byk Time frame periodisasi data jelas

Tp kdg ada data2 sblmnya yg relevan tp tdk diambil saat timeframe Bisa tetap berguna, meski 10-20 th lagi Jgn buang data, transkrip, krn akan sangat bernilai Bikin tabel, kategori2, blok satu sama lain Onenote hy utk klasifikasi 2 software envivo, dan apa gak jelas eh

Bikin catatan samping atas apa2 yg perlu diinterpretasi Kalau gak pakai software, mmg susah saat memakai data

Data management plan Memory collective Kalau manual, kunci dan panduan dg tema, keyword, kategorisasi Bhkn keyword bisa utk cari data tambahan Struktur berdsr keyword

bagaimana membangun raport penilitian pada partisipan pada isu yang sensitif?

Bgm membatasi diri pd saat penelitian di lpgn, agar penelitian tdk keluar jalur dr rancangan penelitian yg sdh dibuat. Mengingat dg penelitian yg berlangsung lama, ada kemungkinan keterlibatan subjektif peneliti dg responden bisa membuat kita keluar jalur dr rencana awal riset

Kalau ada hal2 yg tdk kita ketahui, lalu muncul, justru kita beruntung Tdk jarang mengumpulkan hal2 yg spt tdk relevan. Tahu berguna/tdk, stlh menulis. Patokan pd pertanyaan penelitian Teori juga membantu Peran subyek membangun narasi itu penting,mk mengikuti khdpnnya penting

Konstruksi agensi Genealogi gerakan Proses konseptualisasi justru terbnetuk stlhnya Imbangi dg faktor2 non struktural Data2 lain yg muncul bisa jd bencana/berkah Tetap berpegang pd tema, tujuan,pertanyaan riset, agar tdk keluar jalur Ngomongin kekerasan 65 saat wawancara ttg pabrik era kolonial
Sptnya tdk berhbgn, tp knapa narasi itu muncul terus tiap wawancara Ternyata relasi thd perubahan sistem Malah jd pembahasan tersendiri dlm 1 bab Bgm memori2 tsb terbentuk krn terkait relasi kuasa Ternyata tdk keluar jalur, tp menerangkan bgm memori bekerja



Apakah penelitian lapangan harus menyiapkan beberapa proposal alternatif? bagaimana karakteristik pembimbing2 dr Eropa?

Apakah boleh diperlihatkan contoh catatan2 lapangan yg dibuat oleh para narasumber? supaya kita dapat mencobtoh bagaimana membuat catatan lapangan yg baik berdasar cara kerja etnografer

Rata2 proposal PhD berubah Ada pergeseran2 Awaliset perbandingan pekalongan&banten Ternyata berubah,dr dinamika politik lokal mjd representasi Bentuk proposal studi etnografi tdk pernah permanen,trus menerus dinamis,justru dianjurkan Tdk ada pertanyaan sama dr awal sampai defence

Jd kalau ada yg tanya dan mau lihat proposal, butuh menyesuaikan dg yg minta agar lebih akomodatif Isu sensitif, subyektif, etika, konsen Soal konsen tdk bisa tertulis Apalagi jika terkait petani, buruh Konsen dg lisan Nyatatnya tdk di depan responden Semua riset pasti subyektif

Bgm memastikan riset tdk bias Susah juga jk berhdp dg korban dg mrk yg membantu melakukan opresi Kt gak bisa lepas dr emosi manusiawi,tp tetap punya panduan Kdg butuh bolak balik bertemu, jeda, krn nahan emosi Problem penggunaan nama informan Dlm bbrp studi digunakan apa adanya

Kdg menyembunyikan nama Tapi repot juga kalau menyangkut tokoh yg jelas2 ada di 1 tempat Jk menyangkut 2 kelompok berseteru,juga sembunyikan nama Persoalan bgm menerjemahkan Terlibat secara emosional, shg narasi konsep yg kita bangun spt cermin, apa yg kita lihat yg kita serap

Memberi jarak yg cukup jd penting juga, Manage jeda, kembali lagi Diskusikan dg pembimbing Lihat variasi2 gerakan lain yg bermacam2 Gigi, Pekerja, Dunia Kerja, Buruh

Studi2 gerakan buruh di indonesia Mjd radikal krn industrialisasi, eksploitasi Yg kebaruan adl soal ketokohan Agensi punya kontribusi thd gerakan

Strategi Buat catatan samping Tdk mencampurkan antara data dg persepsi sendiri Ada buku notes berantakan, campur2, pikiran2 sendiri,coretan2 responden Ada catatan yg lbh rapi di komputer, jurnal, cerita apa yg ditangkap 5 indera Tulis smua bahkan hal2 yg tdk berhbgn dg riset

Byk pengalaman dg hal2 yg tdk diceritakan, tersembunyi, bisu, tdk bunyi Etnografi of silence Melihat kebsuan tdk sebagai sesutau yg tdk ada Misal soal tempat yg selalu muncul dlm wawancara Monumen trisula dibgn utk memperingati kolabirasi sukses tentara dan petani menumpas pki

Narasi responden tdk sama dg apa yg monumen itu ingin narasikn Gedung pertemuan trisula dibgn koramil Utk acara umum,komunitas Tp ternyata dibgn dg kontribusi org2 wajib lapor(dianggap terlibat pki) Cerita2 muncul justru stlh ngomongin gedung tsb Menelusuri kebisuan dg cara2 tsb

Melakukan riset sambil melakukan advokasi, activism Dekat dg teman2 di dunia itu, iya Memengaruhi thd aspek2 normatif, apa yg dianggap baik dan tdk Menyerap gagasan2 bhw buruh py hak2 tertentu Fgsnya sebatas peran aktifis dg akademisi Pilihan masing2

Ongkosnya? Ada teman yg memberi porsi akademisi dan aktifism Cost: waktu. Bgm mengatur perhatian antara keduanya Artikel advokasi cepat Artikel akademis butuh kontemplasi
Memikirkan strategi2 Merefleksikannya sbg tinjauan kritis Bolak balik antara teoris dan praktis

Bukan cost tapi berkah Krn makin dekat dg empirik, justru dpt tambahan2 kekayaan2 wawasan dst Ktk memilih pendekatan etnografi, butuh kerendahan hati, mendengar subyek, shg data melimpah terbuka Siap belajar di lpgn Ada perubahan2,shg data yg tadinya tdk bermanfaat jd bermanfaat

Jgn takut keluar dari pakem2 dan kerangka2 yg kita pelajari kalau pakai teori knowledge, smua teori ada berdasarkan konteks

Share:

0 Comments